DPD IKAN:Pemerintah Harus Realisasikan Tes Urine di DPRA

Banda Aceh - Masyarakat Aceh dikagetkan dengan tertangkapnya salah satu Anggota DPRA atas kasus narkoba, rabu (9/8/2017), di Blang Bintang, Aceh Besar. Kasus ini menjadi cerminan, narkoba telah betul-betul masuk ke seluruh aspek kehidupan dan semakin memperkuat Aceh berada dalam Kondisi darurat narkoba.


Ketum DPP IKAN (Ikatan Keluarga Anti Narkoba) Syahrul Maulidi SE, MM sangat menyayangkan atas tertangkapnya salah satu Anggota DPRA dalan kasus Narkoba, disaat rakyat Aceh selesai mengikuti proses Pilkada yang aman dan damai dengan terpilihnya Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah yang berkomitmen untuk pemberantasan narkoba di Aceh.


"Seharusnya Anggota Dewan menjadi tauladan bagi rakyat malah menjadi contoh yang sangat buruk kepada masyarakat," ungkap Syahrul dengan kesal, Jumat 11 Agustus 2017.


"Saya rasa ini menjadi PR besar bagi pemerintah Aceh yang baru. Suka atau tidak suka, Gubernur Aceh harus segera merealisasikan program yang terkait dengan permasalahan narkoba," ujar Syahrul


Kita semua juga berharap peran serta dari segenap lapisan masyarakat dan institusi dalam menghadapi permasalahan narkoba. Kemudian Syahrul berharap kepada Pemerintah Aceh segera berkonsolidasi dengan seluruh lembaga terkait untuk mendesain program pemberantasan narkoba.


"Pemerintah Aceh kalau kita tidak mengatasi permasalahan narkoba maka kita jangan berharap mampu mewujudkan Cita- Cita Aceh Hebat. Karena narkoba ini sangat berpotensi menghambat terwujudnya Aceh Hebat," tegas Syahrul


Atas kasus ini IKAN berterima kasih kepada kepolisian dan kami juga berharap adanya penegakkan hukum yang adil dan setimpal. Syahrul juga meminta kepada segenap lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam melawan narkoba, apalagi sebentar lagi kita akan kembali menggelar pilkada 2018 kemudian pileg dan pilpres 2019.


"Kami meminta kepada segenap lembaga yang terlibat langsung dalam penyelenggaraan pemilu harus betul-betul memperketat proses dan mekanisme tes urine bahkan Aceh juga harus punya alat tes narkoba melalui rambut saya yakin Aceh mampulah untuk membeli alat tes rambut tersebut."


Semua kita sepakat Aceh darurat narkoba. Namun action yang selama ini dilakukan oleh pemerintah Aceh belumlah optimal.


"Kami juga berharap adanya tes urine secara rutin kepada seluruh Anggota DPRA atau DPRK ini harus segera direalisasikan guna menunjukkan kepada masyarakat bahwa mereka layak menjadi perwakilan rakyat di parlemen," harap Syahrul.


Pimpinan DPRA juga harus segera mengambil tindakan tegas terhadap kasus yang menimpa anggota DPRA. Kalau bukan kita siapa lagi yang akan menyelamatkan Aceh dari ancaman bahaya narkoba. (MS)


Postingan Lama
Postingan Lebih Baru