Pembangunan Jalan Rabat Beton di Desa Leubu Mesjid Makmur Diduga Tidak Sesuai RAB

BIREUEN --- Pembangunan Jalan Rabat Beton di Desa Leubu Mesjid Kecamatan Makmur Kabupaten Bireuen diduga tidak sesuai dengan RAB. Pembangunan Jalan yang baru selesai dikerjakan sudah rusak lagi, Sabtu 9 september 2017.

Sementara itu jalan Rabat beton yang rusak itu baru selesai dikerjakan beberapa Minggu yang lalu. Pekerjaan jalan tersebut dianggarkan pada tahun 2017, yang tidak memenuhi aspek perencanakan kerja tersebut. 

M Yusuf yang akrap disapa Apasuh, salah satu warga Masayarakat setempat mengatakan, pembangunan Jalan Rabat beton tahun 2016 - 2017 diduga tidak sesuai RAB.

Harapannya kedepan, Pengelola dana desa agar lebih profesional dan lebih transparan dengan masyarakat dalam meng-alokasikan Dana. "Kami harap pembangunan ke depan lebih berkualitas sesuai dengan Anggaran yang dikeluarkan, sehingga tidak terjadi kekeliruan seperti ini," kata apasuh.

Sementara itu, Muzaiyadi yang akrap disapa Adi Golan menyatakan hal yang sama. "Selama Pemerintah Pusat, Pemerintah Aceh dan Pemerintah Daerah meng-alokasi Aggaran ADD/ADG, tetapi pemerintah Desa tidak pernah terbuka dengan warga Masyarakatnya dalam visi pembangunan Desa," ujarnya.

"Seharusnya kerterbukaan itu harus dilakukan oleh aparatur Desa sesuai dengan aturan yang telah diatur dalam Perbup, supaya tidak timbul kecurigaan macam macam terhadap Keuchiek dan TPK Gampong," jelasnya.

Disamping itu, M Jamil Yusuf (Apa Min) yang juga Warga Leubu Mesjid sangat kesal dengan Pembangunan Jalan tersebut, karena jalan itu belum  selesai dikerjakan tetapi sudah rusak dengan kondisi retak retak di badan jalan tersebut.

"Selama ini kepala Desa (Keuchiek-red) tidak pernah melakukan musyawarah dengan Masyarakat atau melakukan rapat umum dengan pengguna Dana ADD-ADG tersebut," ujar Apa Min

Masyarakat Desa Leubu Mesjid mengharapkan, kedepan Keuchiek untuk lebih terbuka dengan Anggaran ADD-ADG, demi meciptakan Desa yang lebih baik kedepan dalam pembangunan di Desa.

Keuchik Leubu Mesjid, Muhammad Nur membenarkan ada jalan rebat beton di desanya yang retak sebagaimana yang dikatakan oleh Warganya.

Namun demikian Pekerjaan jalan rabat beton belum selesai dan masih dalam tahap masa perkerjaan karena anggaran tahap kedua belum di alokasikan.

"Penyebab retaknya jalan tersebut karena pekerjaan di tengah teriknya matahari, dan saya rasa di semua kampung jalan rabat beton itu tetap retak, Saya selaku Keuchiek dan perangkat Tuha Peut Desa lagi mencari solusi untuk memperbaiki jalan rebat beton yang retak tersebut, karena pekerjaan itu diawasi oleh lembaga Tuha Peut desa Leubu Medjid," tutupnya. (MS)

Postingan Lama
Postingan Lebih Baru