Muslimah
Cara Memilih Pembalut Wanita
Pembalut wanita adalah produk sekali pakai, karena itulah para produsen terkadang sering mendaur ulang bahan baku kertas bekas dan pulp kemudian menjadikannya bahan dasar pembuatan pembalut wanita untuk menghemat biaya produksi.
Bahan bakunya yang dipakai tersebut mulai dari kertas koran, kardus, karton bekas, pasti penuh dengan bakteri dan kuman-kuman, serta bermacam pewarna sintetis, dan berbau.
Dalam proses daur ulang pastinya banyak bahan-bahan kimia mengandung khlor yang digunakan untuk proses pemutihan bahan baku, untuk proses sterilisasi kuman-kuman serta untuk menghilangkan bau pada bahan baku hasil daur ulang.
Proses pemutihan tersebut akhirnya menimbulkan senyawa baru yang dinamakan dioxin yang bisa menjadikan pembalut wanita berbahaya.
Pada proses menstruasi, apabila darah haid jatuh ke atas permukaan pembalut wanita, zat dioxin pada pembalut wanita akan dilepaskan melalui proses penguapan. Yang pertama pasti akan mengenai permukaan vagina/vulva, kemudian diserap ke dalam rahim melalui saluran serviks, kemudian masuk ke dalam uterus, kemudian melewati Fallopian tubes, dan berakhir di ovary/rahim.
Meski belum ada data yang akurat mengenai pembalut wanita berbahaya yang mengandung zat dioksin, namun para wanita diminta waspada jika mau mencegah diri tidak terkena kanker serviks.
Sekarang ini banyak sekali pilihan pembalut wanita dengan keunggulannya masing-masing. Tapi tahukah kita bagaimana memilih pembalut yang aman?
Berikut cara memilih pembalut yang aman bagi kesehatan organ reproduksi:
1. Pilihlah pembalut dengan daya serap yang tinggi dan permukaannya halus.
2. Pilihlah pembalut yang tidak lembab pada permukaannya ketika dipakai.
3. Pembalut harus nyaman dipakai agar tidak mengganggu aktivitas.
4. Pilihlah pembalut yang tidak mempunyai aroma tertentu.
5. Saat membeli pembalut, pastikan kemasan dalam keadaan baik dan tertutup rapat dan ada exp date-nya.
6. Pilih pembalut dari bahan sangat lembut dan lentur. Ini akan mengurangi faktor iritasi pada daerah kulit vagina.
7. Pastikan pembalut bukan terbuat dari kertas daur ulang (pulp).
Caranya:
1) Sobek produk pembalut Anda, ambil bagian inti dalamnya,
2) Ambil segelas air putih. Usahakan gunakan gelas transparan sehingga lebih jelas,
3) Ambil sebagian dari lembaran inti pembalut Anda dan celupkan ke dalam air tersebut. Aduk dengan sumpit,
4) Lihat perubahan warna air (karena jika higienis dan bersih, seharusnya air akan tetap jernih),
5) Lihat apakah produk tersebut tetap utuh atau hancur seperti pulp. Jika hancur dan airnya keruh, berarti Anda menggunakan produk yang kurang berkualitas, dan banyak mengandung pemutih.
Bahan bakunya yang dipakai tersebut mulai dari kertas koran, kardus, karton bekas, pasti penuh dengan bakteri dan kuman-kuman, serta bermacam pewarna sintetis, dan berbau.
Dalam proses daur ulang pastinya banyak bahan-bahan kimia mengandung khlor yang digunakan untuk proses pemutihan bahan baku, untuk proses sterilisasi kuman-kuman serta untuk menghilangkan bau pada bahan baku hasil daur ulang.
Proses pemutihan tersebut akhirnya menimbulkan senyawa baru yang dinamakan dioxin yang bisa menjadikan pembalut wanita berbahaya.
Pada proses menstruasi, apabila darah haid jatuh ke atas permukaan pembalut wanita, zat dioxin pada pembalut wanita akan dilepaskan melalui proses penguapan. Yang pertama pasti akan mengenai permukaan vagina/vulva, kemudian diserap ke dalam rahim melalui saluran serviks, kemudian masuk ke dalam uterus, kemudian melewati Fallopian tubes, dan berakhir di ovary/rahim.
Meski belum ada data yang akurat mengenai pembalut wanita berbahaya yang mengandung zat dioksin, namun para wanita diminta waspada jika mau mencegah diri tidak terkena kanker serviks.
Sekarang ini banyak sekali pilihan pembalut wanita dengan keunggulannya masing-masing. Tapi tahukah kita bagaimana memilih pembalut yang aman?
Berikut cara memilih pembalut yang aman bagi kesehatan organ reproduksi:
1. Pilihlah pembalut dengan daya serap yang tinggi dan permukaannya halus.
2. Pilihlah pembalut yang tidak lembab pada permukaannya ketika dipakai.
3. Pembalut harus nyaman dipakai agar tidak mengganggu aktivitas.
4. Pilihlah pembalut yang tidak mempunyai aroma tertentu.
5. Saat membeli pembalut, pastikan kemasan dalam keadaan baik dan tertutup rapat dan ada exp date-nya.
6. Pilih pembalut dari bahan sangat lembut dan lentur. Ini akan mengurangi faktor iritasi pada daerah kulit vagina.
7. Pastikan pembalut bukan terbuat dari kertas daur ulang (pulp).
Caranya:
1) Sobek produk pembalut Anda, ambil bagian inti dalamnya,
2) Ambil segelas air putih. Usahakan gunakan gelas transparan sehingga lebih jelas,
3) Ambil sebagian dari lembaran inti pembalut Anda dan celupkan ke dalam air tersebut. Aduk dengan sumpit,
4) Lihat perubahan warna air (karena jika higienis dan bersih, seharusnya air akan tetap jernih),
5) Lihat apakah produk tersebut tetap utuh atau hancur seperti pulp. Jika hancur dan airnya keruh, berarti Anda menggunakan produk yang kurang berkualitas, dan banyak mengandung pemutih.
Via
Muslimah