News
Sosok yang saat ini sedang heboh-hebohnya diisukan akan mencalonkan diri sebagai bacaleg DPR RI tahun 2019 mendatang menuturkan, mata pencaharian masyarakat Aceh mayoritas petani begitu juga dengan masyarakat Julok.
Tokoh Muda Aceh Desak Dinas Pergairan Aceh Tinjau Sumur Bor di Kecamatan Julok
NET ATJEH, ACEH TIMUR --- Tokoh muda Aceh meminta kepada pemerintah Provinsi Aceh khususnya Dinas Pengairan untuk segera meninjau Proyek pembangunan sumur bor yang berada di Dusun Seumantip, Gampong Ujong Tunong, Kecamatan Julok, Aceh Timur karena dinilai telah merugikan masyarakat, Senin 29 Januari 2018.
Sosok yang saat ini sedang heboh-hebohnya diisukan akan mencalonkan diri sebagai bacaleg DPR RI tahun 2019 mendatang menuturkan, mata pencaharian masyarakat Aceh mayoritas petani begitu juga dengan masyarakat Julok.
Dirinya khawatir jika sumur bor yang dibangun dari APBA tersebut tidak dapat difungsikan oleh masyarakat.
"Sawah di Kecamatan Julok mayoritas hanya tanam padi setahun sekali maka dari itu masyarakat membuat permohonan kepada pemerintah agar dibangun sumur bor dengan tujuan agar masyarakat bisa bercocok tanam setahun minimal dua kali. Nyatanya, sumur bor dengan anggaran Ratusan Juta itu, tidak dapat difungsikan, ujung-ujungkan tetap masyarakat yang rugi," ungkap Ferry Munandar.
Ferry meminta, dirinya selaku putra asli Julok, Aceh Timur, sangat mengharapkan kepada pemerintah Aceh khususnya Dinas Pengairan Provinsi Aceh agar segera turun ke lapangan untuk meninjau langsung proyek pembangunan sumur bor yang diduga dikerjakan asal jadi oleh pemborongnya itu.
"Ini menyangkut isi perut rakyat, dan ini tidak bisa dibiarkan, karena jika sumber ekonomi atau mata pencaharian warga terganggu, jangan salahkan rakyat jika mereka bertindak," tutur Ferry.
Kata Ferry, dirinya akan berkoordinasi dengan Dinas Pengairan Provinsi Aceh soal status pembangunan sumur bor yang belum rampung dikerjakan namun diduga sengaja ditinggalkan oleh pemborongnya.
"Kita akan menanyakan kepada Dinas terkait soal status sumur bor itu, kalau tidak lambat laun masyarakat tetap tidak bisa turun ke sawah setahun sebanyak dua kali," Demikian kata Ferry. (Basri)
Via
News