Habiskan 45 Miliar USD Pertahun, Parlemen AS Skeptis Kemenangan AS di Perang Afganistan

WASHINGTON --- Empat puluh lima miliar dollar. Itulah berapa banyak biaya perang Afghanistan yang membebani pembayar pajak Amerika dan tanpa akhir, dan sepertinya tagihan akan terus naik selama bertahun-tahun yang akan datang, menurut pernyataan Pentagon.

Anggota parlemen AS, skeptis tentang prospek kemenangan AS dalam perang terpanjang yang dihadapi negara penjajah tersebut, yang kini memasuki tahun ke-17.

Randall Schriver, pejabat Departemen Pertahanan mengatakan bahwa total 45 miliar USD untuk tahun ini, termasuk 5 miliar untuk psukan Afghanistan dan 13 miliar untuk pasukan AS di Afghanistan. Sebagian besar sisanya untuk dukungan logistik. Sekitar 780 juta USD untuk bantuan ekonomi, lansir Daily Sabah pada Selasa (6/2/2018).

Biaya saat ini masih jauh lebih rendah daripada saat titik tertinggi perang di Afghanistan dari tahun 2010 hingga 2012 di mana AS memiliki 100.000 tentara di negara tersebut. Biaya yang dikeluarkanAS mencapai lebih dari 100 miliar USD tiap tahunnya. Saat ini ada sekitar 16.000 tentara AS di Afghanistan.

Baik senator Republik maupun Demokrat menyoroti skala pengeluaran terus-menerus dari Washington. Enam bulan lalu, Presiden Donald Trump meluncurkan strateginya untuk mengubah arus dalam perang, namun tidak menetapkan batasan waktu untuk keterlibatan militer AS di sana, dengan mengatakan bahwa hal itu akan didasarkan pada kondisi di lapangan.

Puluhan miliar hanya dihempaskan ke Afghanistan, ujar Senator Republik, Rand Paul.

“Kami berada dalam situasi yang tidak mungkin, saya melihat tidak ada harapan untuk itu.”

Senator Demokrat, Ed Markey menyarankan agar dana tersebut dapat digunakan secara lebih efektif untuk menyelamatkan nyawa orang Amerika dengan berinvestasi dalam perawatan bagi mereka yang menderita penyakit. Dia mengutip penelitian bahwa pengeluaran selama dua bulan di Afghanistan dapat mendanai pusat opioid di setiap wilayah di Amerika Serikat.

Dengan melukiskan gambaran suram situasi politik dan keamanan Afghanistan, Senator Demokrat Jeff Merkley dari Oregon mengeluh bahwa setiap dua tahun, pemerintah AS mengklaim bahwa situasi telah berbalik dalam perang Afghanistan. Dia mencantumkan masalah-masalah korupsi, pemerintah dan pasukan keamanan Afghanistan yang tidak berfungsi, dan mengatakan AS berharap menggunakan tekanan militer untuk memaksa Taliban mencapai penyelesaian politik, tidaklah realistis.

“Mengapa Taliban menginginkan penyelesaian politik? Mereka sekarang menguasai lebih banyak wilayah daripada yang mereka lakukan sejak 2001,” ujar Merkley.

Wakil Menteri Luar Negeri John Sullivan yang mengunjungi Kabul dan bertemu Presiden Ashraf Ghani dan anggota pemerintah Afghanistan lainnya pada pekan lalu mengakui bahwa saat ini “bukan situasi yang menyenangkan”.

Secara terpisah, Menteri Pertahanan Jim Mattis membela keputusan untuk mempertahankan pasukan AS di Afghanistan dengan mengklaim bahwa hal itu untuk mencegah peristiwa 9/11 lainnya. (haninmazaya/arrahmahcom)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru