News
Tim Penggerak PKK dan Dekranasda Aceh Gelar Seminar Pendidikan Inklusif di Aceh
ATJEH NET, BANDA ACEH - Tim Penggerak PKK dan Dekranasda Aceh menggelar "Seminar dan Workshop Pendidikan Inklusif Aceh" yang berlangsung selama dua hari di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, Senin(25/06/2018).
Gubernur Aceh dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekda Aceh, Drs Dermawan MM menyampaikan, penerapan sistem sekolah inklusif ini sebenarnya sudah kita jalankan di Aceh, bahkan telah dimulai sejak masa pemerintah kami sebagai Gubernur pada periode pertama tahun 2007 - 2012 lalu.
Namun, hanya saja catra pengajaran dan penerapan kurikulum bagi anak - anak berkebutuhan khusus ini belum dapat dikembangkan dengan baik, dalam hal ini tentunya kita harus dapat mencari terobosan baru guna mengembangkan sistem pengajaran yang terbaik untuk sekolah inklusif ini.
"Seminar dan workshop yang digagas oleh Tim Penggerak PKK Aceh ini adalah sebuah langkah yang cerdas dalam mencari terobosan baru, kebetulan saat ini sedang ada program magang sari UPSI Malaysia yang memang fokus dalam pengembangan dengan adanya pertemuan ini juga membahas tentang apa dan bagaimana tentang sekolah inklusif," ujarnya Sekda Aceh.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK dan Dekranasda Aceh, Darwati A Gani menyampaikan, perlu adanya kajian mendalam sari para ahli yang memahami tentang dunia pendidikan dan kondisi psikologi anak - anak difabel didaerah kita masih harus ditingkatkan agar kesetaraan dalam pendidikan dapat berjalan dengan baik.
"Dalam kaitan ini tentunya kita bersyukur bahwa Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI), Perak dan Malaysia beberapa waktu lalu mengirim sejumlah akademisinya untuk melakukan tugas magang di Aceh khususnya membantu penguatan sistem pendidikan inklusif," ujarnya.
Darwati juga menyatakan, sehubungan dengan kehadiran para pakar pendidikan ini maka tentu akan lebih baik guna menggali lebih dalam agar dapat membuka cakrawala serta mengembangkan sistem pendidikan inklusif Aceh di masa depan.
"Adanya program magang UPSI ini kita harapkan dapat saling berbagi pengetahuan dengan para narasumber yang telah hadir sehingga kita bisa merumuskan langkah terbaik dan menjalankan kebijakan pendidikan inklusif di Indonesia," katanya Istri Gubernur Aceh. (Ulan)
Via
News