4 Pendaki Mapala Leuser Unsyiah Banda Aceh Daki gunung Lauser
Pelepasan itu disaksikan, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Gayo Lues, Mashuri Ardiansyah, S.Hut, Kabid Penataan dan Penataan PPLH Dinas Lingkungan Hidup,Yasir Hardika Utama, SE, MM, Kanit Intel Polsek Kutapanjang, Bripka Zen Herman, Babinsa Kampung Penosan Sepakat, Serda Naen, Kepala Dusun Kedah Kampung Penosan Sepakat, Supriadi, para Mahasiswa/i Unsyiah KKN di Kampung setempat dan Guide senior Mr Jali.
Asisten I Setdakab Hardansyah, mengingatkan para pendaki Gunung Leuser dengan beberapa hal, diantaranya, memiliki niat baik, percaya diri, satu komando dan menjaga kekompakkan dalam pendakian. Sebab katanya, jika terjadi kekeliruan, ditakutkan menghambat perjalanan dan berakibat fatal.
"Hal ini tentu tidak kita inginkan terjadi. Oleh sebab itu, sebagai pendaki sudah seharusnya menghindari sifat angkuh dan sombong, karena, menjelajahi Gunung Leuser, tidak sama dengan melakukan pendakian ke gunung lainnya. Apalagi, Gunung Leuser dikenal dengan berbagai keunikan dan kondisi alam yang tak bisa diprediksi," tandasnya.
Hardansyah menceritakan, bagaimana Ia bersama Mr Jali di tahun 1980 melakukan pendakian ke Gunung Leuser. "Kami bersama MR Jali, saat melakukan pendakian, masih melintasi jalur yang lama, dengan waktu 8 hingga 9 hari perjalanan sampai ke puncak. Bahkan, saat itu kami masih menggunakan metode lama dan dengan peralatan seadanya. Tidak seperti saat ini, untuk mempersingkat pendakian, jalur baru ke Gunung Leuser sudah ada dan bisa ditembus dengan 4 sampai 5 hari saja. Belum lagi para pendaki saat ini memiliki peralatan modern dan canggih," katanya.
Dikatakan, dalam melaksanakan pendakian yang utama dalam niat tulus dan tidak takabur dalam perjalanan. Kemudian, lakukan komunikasi yang intens dengan tim base yang berada dibawah, serta laporkan setiap perkembangan, baik kondisi pendaki maupun situasi alam.
Hardansya juga meminta ketua tim ekpedisi PKEL, untuk memberikan laporan secara tertulis kepada Rektor Unsyiah dan Bupati Gayo Lues seusai ekpedisi.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Mapala Leuser Unsyiah Banda Aceh yang juga ketua tim pendakian, Muslim Ruhdi, menjelaskan, pendakian yang dilakukan pihaknya kali ini, dalam rangka Peduli Kawasan Ekosistem Leuser ke dua, dalam agenda lima tahunan Mapala Leuser Unsyiah.
"Tahun 2009 lalu, kami juga pernah melakukan pendakian ke Gunung Leuser," paparnya.
Akan tetapi, tuturnya, untuk melakukan pendakian kali ini, sebelumnya, tim Mapala Leuser yang akan ikut melakukan pendakian ke Gunung Leuser berjumlah 9 orang. Namun, dari dua kali simulasi di lima puncak pegunungan di wilayah Jantho, tersisa hanya empat orang, "Jadi, ya tinggal kami berempat yang tersisa, untuk melakukan pendakian," ujar Ruhdi.
Sambungnya, usai melaksanakan pendakian Gunung Leuser, tim Mapala Leuser Unsyiah, juga akan melaksanakan bhakti sosial di Kampung Penosan Sepakat sebagai Desa terakhir Gunung Leuser.
"Setelah kami turun dari pendakian, kami juga melaksanakan baksos dengan pembersihan rumah ibadah serta pembagian buku kepada para siswa/i," ungkapnya, seraya meminta ijin dan doa, agar pendakian berjalan dengan baik, aman dan lancar.
Berikut nama Empat pendaki Gunung Leuser dari Mapala Leuser Unsyiah Banda Aceh, yang dilepas Asisten 1 Setdakab Gayo Lues, yakni, Uun Fajaruna, Al Furqan, Muslim Ruhdi dan Suci Faturrahmi. Sementara sebagai Guide, Iskandar dan Udin. Kemudian, Tim Base yang berada dibawah, Amal Muhaddis dan Rizal Mawi. (Kamsah galus)