News
Pantauan media Jamaah salat ini terdiri dari PNS serta para santri dan masyarakat dan siswa SLTA. Selain itu juga juga diikuti puluhan ustaz dari organisasi Majelis Dakwah Islamiah.

Masyarakat sangat ikut antusias melaksanakan salat Istisqa ini mengingat musim kemarau yang melanda kabupaten Gayolues
"Kita melaksanakan salat Istisqa untuk mengharapkan kepada Allah SWT kiranya segera turun hujan. Sejak dua bulan di kabupaten Gayolues tidak diguyur hujan," kata Bupati H Muhammad Amru kepada wartawan.
Sebagaimana diketahui, dalam sebulan terakhir, langit di kabupaten Gayolues walau tipis. Kabut asap ini imbas dari kebakaran hutan dalam pembukaan lahan.
Sejak Juni sampai akhir tahun memasuki kemarau di wilayah Gayolues Kondisi kekeringan ini selalu dimanfaatkan warga yang tak bertanggungjawab membuka kebun dengan membakar, jelasnya. (kamsah Galus)
Masyarakat Gayo Lues Laksanakan Shalat Minta hujan
GAYO LUES --- Sekitar 500 orang masyarakat di Kabupaten Gayoluesmelaksanakan salat minta hujan atau Istisqa. Shalat khusus ini dilakukan karena musim kemarau berkepanjangan dan menyebabkan kebakaran hutan. Salat Istisqa ini digelar di lapangan pancasila Blangkejeren kamis (16/08/2018).
Shalat yang didahului dengan pembaca khutbah Tgk Muhammad kasim Algazali Ketua (MPU) dan sebagai imam Tgk Zubair Alha'fiz ini dilaksanakan pada pukul 08.00 WIB hingga selesai 09.30 WIB.
Shalat yang didahului dengan pembaca khutbah Tgk Muhammad kasim Algazali Ketua (MPU) dan sebagai imam Tgk Zubair Alha'fiz ini dilaksanakan pada pukul 08.00 WIB hingga selesai 09.30 WIB.
Pantauan media Jamaah salat ini terdiri dari PNS serta para santri dan masyarakat dan siswa SLTA. Selain itu juga juga diikuti puluhan ustaz dari organisasi Majelis Dakwah Islamiah.

Masyarakat sangat ikut antusias melaksanakan salat Istisqa ini mengingat musim kemarau yang melanda kabupaten Gayolues
"Kita melaksanakan salat Istisqa untuk mengharapkan kepada Allah SWT kiranya segera turun hujan. Sejak dua bulan di kabupaten Gayolues tidak diguyur hujan," kata Bupati H Muhammad Amru kepada wartawan.
Sebagaimana diketahui, dalam sebulan terakhir, langit di kabupaten Gayolues walau tipis. Kabut asap ini imbas dari kebakaran hutan dalam pembukaan lahan.
Sejak Juni sampai akhir tahun memasuki kemarau di wilayah Gayolues Kondisi kekeringan ini selalu dimanfaatkan warga yang tak bertanggungjawab membuka kebun dengan membakar, jelasnya. (kamsah Galus)
Via
News