Stop Intimidasi dan Diskriminasi di Pesta Demokrasi 2019

Tahun 2019 akan menjadi tahun pesta demokrasi, dimana para legislator dan eksekutor akan saling bertarung untuk mendapatkan tahta di puncak estafet kepemimpinan. Beda pendapat dan beda pilihan adalah suatu dinamika yang lumrah terjadi di dalam demokrasi.

Berbeda pilihan hingga menjadi lawan politik tidak mengapa asal jangan menjadi musuh politik, karena jika menjadi musuh politik saling caci maki dan bahkan saling membunuh pun akan terjadi setelah pesta demokrasi selesai.

Aceh juga dengan kekhususan nya yang lahir melalui UU No. 11 Tahun 2006 yang diamanahkan langsung oleh UUD 1945 di dalam Pasal 18B Ayat 1 mendapatkan perlakuan istimewa di dalam pagelaran demokrasi tersebut.

Karena aceh bisa membuat parlok (partai lokal) yang hanya bisa bertarung pada tingkat provinsi dan kabupaten/ kota. Hingga saat ini telah ada 4 Parlok di aceh Yaitu Partai Aceh (PA), Partai Nanggroe Aceh (PNA), Partai Daerah Aceh (PDA), dan Partai SIRA.

Semua keistimewaan tersebut terasa cacat karna ada beberapa Oknum partai yang selalu meng intimidasi dan bersikap diskriminatif terhadap masyarakat bahkan juga kepada petarung lain yang tidak satu pandangan dengan dia atau juga yang bisa mengganjal jalan Oknum tersebut menuju parlemen dan pemerintahan.

Sistem politik primitif seperti sudah bisa dihilangkan oleh oknum-oknum dari partai tersebut, karena hak memilih dan dipilih adalah termasuk kedalam Hak Azasi Manusia yang dilindungi oleh konstitusi NKRI.

Bagi oknum tersebut bisa terkena pidana pemilu apabila korban melaporkan ke bawaslu/panwaslih untuk kemudian jika memenuhi unsur pidana akan diserahkan ke pihak kepolisian.

Sudah saatnya Aceh berbenah ke arah yang lebih baik kedepannya dari segi politik. Partai juga harus memfilterisasi pengurus atau calon yang berintegritas, bukan hanya mengancam masyarakat untuk mendapatkan secuil kekuasaan 

Untuk aceh lebih bermartabat kedepannya.

Penulis

Muhammad Fadli 

Ketum forum kajian dan penulisan hukum fakultas hukum universitas dan juga aktifis mahasiswa