Benahi Ketertiban Tata Ruang, Camat Peudada Bongkar Eks Pos Restribusi

BIREUEN ---  Demi Keindahan dan Ketertiban Pusat Ibukota Kecamatan Peudada, Camat  Peudada bersama masyarakat setempat dan Pihak BUMG Gampong Meunasah Baroh membongkar satu unit bekas "Pos Restribusi" yang sudah lama terlantar dengan tidak berfungsi lagi, karena terbakar setahun yang lalu.

Pada bekas tanah bangunan Pos Restribusi tersebut rencananya akan dijadikan sebagai unit usaha Gampong dibawah BUMG, sehingga perlu kita lakukan proses pembongkaran bersama warga untuk pembangunan yang baru.

Hal tersebut disampaikan oleh Camat Peudada  Drs Zamzami. Turut didampingi Oleh Keuchiek setempat T Jhohan Moeda, Tuha Peut  Gampong Mns Baroh,  Abu Masrur, dan Ketua BUMG Gampong Meunasah Baroh Baktiar, kepada Media saat ditemui di Keude Peudada, Minggu, (16/09).

Menurut Camat Peudada, hasil koordinasi dan penelusuran ke Pemerintah Kabupaten Bireuen pada bagian Aset, Lokasi dan bekas tanah tersebut pada "Pos Restribusi" itu bukan lah milik aset Pemkab Bireuen dan kesepakatan serta persetujuan bersama Perangkat Gampong Mns Baroh "Pos Restribusi" yang sudah tidak terpakai lagi daripada terlantar itu akan dijadikan sebagai pembangunan  Unit Usaha BUMG setempat.

Sambil kita sosialisasi kepada pedagang dan masyarakat Keude Peudada sebagai upaya menertibkan para pedagang disekitar Halte  Peudada yang semakin menjamur, biar tidak menimbulkan kesemrautan, sehingga tidak berdampak akan keindahan tataruang dengan tidak mengganggu ketertiban umum di pusat kecamatan Keude Peudada, ujar Camat.
"Apalagi pada awal tahun depan 2019 Pemkab Bireuen, rencananya akan menata kembali atas semrautnya beberapa tataruang ibukota Kecamatan pada pinggir jalan Nasional Banda Aceh-Medan secara bertahap, terkait pelebaran Jalan Lintasan Nasional Banda-Medan," imbuhnya.

Berdasarkan informasi, mulai dari Gandapura hingga ke kecamatan lain pada setiap ibukota Kecamatan Induknya di pinggir jalan Nasional akan dibuat Taman dan Tugu (Median) Ibukota Kecamatan Se-Kabupaten Bireuen melalui  Anggaran APBK Bireuen.

Sehingga kemungkinan besar para pedagang yang mencari rezeki yang jualan disekitar tanah Negara dekat "Halte Peudada". Tentu akan direlokasi, begitu juga Halte yang berada ditengah tengah pusat kecamatan Peudada pun akan akan dibongkar sebagai langkah awal upaya penertiban akan keindahan ibukota kecamatan Peudada.

Lanjutnya, seiring rencana akan direlokasi para pedagang untuk dipindah ke tempat lain dalam beberapa bulan kedepan,akan coba kita panggilkan para pedagang buah,Pemerintah Gampong Meunasah Baroh dengan di surati untuk duduk secara bersama unsur Muspika Peudada,Kapolsek dan Danramil dan pihak terkait lainnya dalam hal membahas Ketertiban Pedagang dan Relokasi Para Pedagang buah, supaya tidak menggangu ketertiban umum.

"Kita minta warga atau masyarakat Peudada yang mencari razeki sekitar halte semoga bisa mematuhi dan memahami sebagai tunjuan Pemerintah Bireuen, kedepan membenahi pembangunan tataruang tempat penghijaun terbuka yang Indah dan tidak mengganggu pengguna jalan lainnya dalam menjaga ketertiban umum pada jalan Negara atau Fasilitas Umum," harap Camat Zamzami.

Bila Pusat Ibukota Peudada sudah indah, nyaman, tertib saat orang luar melintasnya pada tempat kita tentu tertarik saat melintas di jalan umum dengan mobil dan kenderaan bermotor ,maka akan betah untuk singgah di Keude Peudada untuk makan atau minum. Tentu secara ekonomi sangat menguntungkan perputaran perekonomian warga peudada yang berdagang diwarung Kopi dan Rumah Makan serta pedagang buah lainya, tutup Camat Zamzami Putra Asli Peudada. (Iq)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru