DPRK Minta Direktur RSUD Pijay Mundur dari Jabatannya

Anggota Banggar, Hasan Basri
PIDIE JAYA --- Dalam Rapat pembahasan KUA, PPAS dan APBK-P, Badan Anggaran (Banggar) DPRK Pidie Jaya  menyoroti  penerapan anggaran terhadap pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pidie Jaya dan pemeliharaan aset yang terkesan pemborosan, Kamis (27/9).

Anggota Banggar DPR Hasan Basri mengatakan, "kita sangat menyayangkan aset tidak dijaga dengan baik dibiarkan begitu saja kena panas dan hujan padahal barang itu masih layak digunakan seperti tempat tidur pasien, kursi, lemari kosen pintu yang harganya tidak sedikit tetapi dibiarkan begitu saja tampa ada upaya pemeliharaan."

Menurut Hasan Basri, selain kurangnya upaya pemeliharaan bahkan ada aset yang hilang seperti lampu sorot, kursi wayer yang masih bisa digunakan bukankah itu suatau pemborosan anggaran Daerah.

"Kita beranggapan kinerja  Derektur sebagai pimpinan kurang perhatian terhadap aset mana yang layak dijaga atau tidak," kata Hasan Basri.

Sementara Edi Saputra mendesak Direktur Ernida  mundur dari Jabatannya bila sudah tidak mampu lagi menjalankan tugas yang diamanahkan.

"Banyak masyarakat mengadu tentang layanan RSUD yang kurang baik salah satu contoh ada warga yang sakit parah datang berobat bukan pelayanan yang diutamakan akan tetapi meminta administrasinya lebih dulu hal ini sangat kita sayangkan oleh karena itu atas nama Banggar DPR kami meminta anda (Ernida-red) mundur saja dari jabatan Direktur," kata Edy Saputra.

Ditempat terpisah, Direktur RSUD Pidie Jaya pada media mengatakan, aset bukan tidak dipelihara akan tetapi sedang direnovasi dan secepatnya akan disimpan ditempat yang lebih aman.

Sementara saat media meminta tanggapan terkait desakan mundur oleh Banggar, Direktur dr. Ernida memilih bungkam. (kh)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru