Duta Bahasa Aceh: Penulisan Dalam Bahasa Aceh Bisa Tambah Minat Baca

BANDA ACEH --- Sebagai sebuah daerah yang dikenal kental dengan adat dan budayanya Aceh sangat perlu mempertahankan keasrian daerahnya mulai dari adat istiadat hingga penuturan bahasa-bahasa yang ada di provinsi Aceh.

Aceh memiliki beberapa macam bahasa yang dituturkan dalam kehidupan masyarakat yang tersebar di seluruh provinsi Aceh seperti bahasa Haloban, Devayan, Aneuk Jame, Gayo, Alas, dan beberapa jenis bahasa lainnya. Namun penutur paling banyak ialah bahasa Aceh itu sendiri.

Seiring berjalannya waktu dan zaman terus berkembang bahasa bahasa Aceh mulai kurang di gunakan oleh generasi-generasi Aceh itu sendiri. Selain dari penuturannya bahasa Aceh juga sangat jarang kita dapatkan dalam bentuk tulisan bahkan di Moseum atau tempat bersejarah yang ada di Aceh.

Ziaul Fahmi salah seorang Duta Bahasa Favorit Aceh 2018 mengatakan, Penulisan bahasa Aceh sangat perlu disediakan untuk menuliskan sejarah atau keterangan tempat seperti di Rumoh Adat Aceh, Moseum Tsunami, Mesjid Raya, KM 0 di Sabang, dan sebagainya.

"Karena dengan adanya tulisan dalam bahasa Aceh wisatawan akan lebih merasa tertarik untuk mencoba membaca bahkan sampai ingin mencari tau arti dari kalimat-kalimat tersebut. Selain untuk Wisatawan, masyarakat Aceh sendiri juga akan lebih suka untuk membacanya karena penulisan dalam bahasa Aceh sudah sangat langka mereka dapatkan," ujarnya Minggu (9/9).

Selain di lokasi wisata, tulisan Bahasa Aceh juga cocok di sediakan di tempat-tempat bermain sebagai himbauan atau kata-kata bijak, Hadis Maja dan Pantun Aceh, tutup Ziaul yang juga Alumni SPMA. (r)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru