Banjir Kembali Menerjang Desa Aluesijuek Peudada

BIREUEN -- Banjir kembali menerjang Desa Aluesijuek dan beberapa desa yang meliputi di Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen, di akibatkan Hujan sangat teras, tak kunjung reda mulai Jam 1 siang sampai saat ini.

Hujan tak belum juga reda yang mengakibatkan sebagian wailayah Kecamatan Peudada Kabupaten Bireuen Banjir kembali menerjang Desa Aluesijuek tersebut, Kamis.(13-12-2018).

Dampak terjadinya banjir yang melanda ini akibat Bobroknya Tanggul Irigasi akibat banjir yang melanda beberapa minggu lalu juga di desa tersebut yang sebelumnya pernah di muat di sejumlah Media.

Tanggul irigasi yang Putus 30+-40 Meter yang terjadi pada banjir beberapa hari lalu yang belum sempat di perbaiki atau Tanggap darurat oleh pemkab Bireuen, yang merambah cepat ke Desa Aluesijuek jika terjangan Banjir Terus melanda ungkap Arahman yang juga warga desa setempat.

Kepada media ini juga dia berkata akibat banjir yang melanda pada hari ini kamis banyak kerusakan yang terjadi di antaranya padi yang baru sempat di Tanam sudah dibawa Air yang begitu cepat Terjangannya yang akan mengakibat Gagal Panen.

Tidak hanya Banjir juga merambah ke rumah rumah warga desa setempat ada 80 Rumah Warga yang sampai hari ini masih di terendam Air dan Lumpur di dalamnya "Tambahnya.

Mursalin yang juga warga desa setempat yang sehari harinya bekerja sebagai Pembibitan jernang kepada Wartawan ini, mengatakan Akibat banjir pada hari ini iya juga menjadi korban banjir, harus menanggung kerugian sampai ratusan Juta karna bibit yang lagi di semai terbawa Air banjir dan keluhnya kepada media ini dengan harapan Pemerintah Bireuen dapat memperduli kepada pengusaha tingkat desa salah satunya yang lagi dia Geluti bersama Warga lainnya.

M,Nur nurdin juga yang sering disapa dengan "Kodam" berharap kepada Pemerintah jangan Tutup Mata Akibat banjir yang saban hari dilanda warga Peudada jangan biarkan warga menderita akibat kurang peduli dari Pemkab Bireuen dan Dinas terkait"terangnya. (MS)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru