Diduga Akibat Ulah PTPN I, Ratusan Hektar Sawah di Indra Makmu Berpotensi Gagal Tanam

NET ATJEH, ACEH TIMUR --- Ratusan hektar sawah milik warga terancam gagal tanam di kecamatan Indra Makmu, kabupaten Aceh Timur diduga akibat ulah pihak PTPN I JRU yang menyebabkan menyusut air bendungan irigasi di Desa Suka Makmu (SKM) di kecamatan setempat, Jum'at 27 Desember 2018

Menyusut air tersebut mencapai sekitar dua meter, hal ini diduga akibat jebolnya aliran air irigasi ke lahan milik PTPN I Julok Rayeuk Utara (JRU) yang terletak bersebelahan dengan irigasi.

Bendungan air irigasi ini dapat menghidupkan ekonomi masyarakat petani sawah di empat Desa, diantara Desa SKM, Alue Ie Mirah, Jamboe Lubok dan Desa Blang Nisam yang memiliki luas lebih kurang sekitar 300 hektar sawah. Kata Tgk Ismail bin Amin selaku Keujruen Blang yang didampingi sejumlah ketua Kelompok Tani kepada Media ini pada Senin, 24 Desember 2018 lalu.

Menurutnya, jebolnya aliran air irigasi itu diduga akibat ulah pihak perusahaan, yang diduga dengan sengaja membangun parit berdekatan dengan aliran sungai irigasi, sehingga pada musim penghujan tahun lalu mengakibatkan batasan antara aliran irigasi dengan parit milik PTPN itu jebol, akibatnya air arah bendungan ini masuk ke lahan perusahaan sehingga menyebabkan air di irigasi itu menyusut hingga dua meter dan berdampak kepada persawahan warga karena kekurangan air.

Keujruen Chiek tersebut meminta pihak PTPN I untuk segera menutup jebolan parit dengan cara permanen. "Jika tidak ditutup dengan cara permanen maka akan berdampak kepada warga tani di empat Desa, karena kekurangan air sehingga menyebabkan gagal tanam tahun ini" Jelasnya.

Lebih lanjut Keujruen mengatakan, jika jebolan itu ditutup dengan cara darurat mengunakan goni berisi tanah dikhawatirkan tidak akan tahan lama, kecuali ditutup dengan cara permanen mengunakan alat berat.

"Sudah tiga kali dengan ini jebolan itu ditutup dengan goni yang berisi tanah, tapi hasilnya nihil, setiap hujan tiba goni-goni itu dibawa arus, dan jika hal ini terus dibiarkan akan menjadi dampak konflik antara warga dengan perusahaan" tutup Keujruen Chik yang didampingi oleh Romi Syahputra Ketua Gerakan Pemuda Indra Makmu (GPIM) melalui pers realisnya kepada media ini.

Hingga berita ini ditayangkan pihak PTPN I belum bisa dikonfirmasi. ( Basri).
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru