PPA Mendesak Penyegeraan Tata Kelola Penanganan Banjir di Wilayah Bireuen

BIREUEN - Sejumlah Wilayah Kabupaten Bireuen kembali dilanda banjir, yang menyebabkan terendamnya puluhan rumah warga di Pulo Ara dan sekitarnya.

Sebagian warga memilih terpaksa harus mengungsi ketempat yang lebih aman, sebagian lagi memilih tinggal disekitaran lokasi rumahnya berharap air segera surut agar bisa memindahkan beberapa barang.

Sementara diperkirakan Kerugian yang diderita warga bukan hanya moril, trauma akibat banjir yang tinggi mancapai satu meter, materil seperti hewan ternak yang hanyut dibawa air, alat elektronik dan furniture kayu terendam air, belum lagi rumah dari kayu yang nyaris rubuh di dera air banjir. 

Untuk menangani situasi mendesak, aparat gampong sudah berkoordinasi ke pihak kecamatan, untuk Perhatian khusus diberikan kepada warga lansia, perempuan hamil, ibu menyusui, dan anak-anak. Pemuda bersama dengan warga setempat sedang bahu membahu berusaha membuat tenda darurat dan dapur umum. Tenda dan dapur ini sangat dibutuhkan bagi pengungsi yang tidak bisa kembali kerumah.

Apabila tidak segera dilakukan penanganan bagi korban banjir, dikhawatirkan kondisi kesehatan mereka memburuk. 

Ketua PPA Kabupaten Bireuen. Andri Wijaya menyampaikan Rilisnya kepada Media ini Jumat, (7 Desember 2018) berharap kepada pemkab Bireuen untuk segera merespon kondisi masyarakat korban banjir agar tidak berlarut-larut dan mengakibatkan lebih parahnya kondisi warga.

Banjir ini adalah banjir tahunan. Artinya setiap musim hujan tiba, maka masyarakat sudah dalam kondisi waspada banjir. Tetapi sepertinya pemerintah masih tenang bahkan belum menyediakan persiapan dalam bentuk kebijakan penanganan dan pengendalian banjir.

Penyebab banjir ini sudah sama-sama diketahui, bahwa daya tampung air diatas sudah tidak memadai. Saluran pembuangan air yang harusnya mendistribusi luapan air dan mengatisipasi banjir tidak diketahui keberadaannya. Apakah sudah ada dan berfungsi secara optimal atau belum. Yang jelas tiga kecamatan akan selalu terkena dampak dari banjir.

Kondisi diatas tidak mungkin dibiarkan berlarut-larut. Oleh karena itu, Pemuda Partai Aceh (PPA) Bireuen mendesak Pemerintah Bireuen lebih peka terhadap kondisi ini," Sebut Andri Wijaya.

Lanjut Andri Wijaya, meminta pemkab Bireuen segera menyiapkan perencanaan tata kelola banjir. Tata kelola ini harus memperhatikan dampak jangka pendek dan jangka panjang terhadap lingkungan dan warga. Banjir adalah sebuah indicator Buruknya tata kelola suatu daerah,"tegas Ketua Pemuda Pertai Aceh  Kabupaten Bireuen Andri Wijaya.(MS)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru