News
BkkbN Aceh Tetap Melakukan Pelayanan Program KB saat Pandemi Covid-19
BANDA ACEH - BANDA ACEH – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Aceh ditengah wabah virus corona atau Covid-19 masih melaksanakan pelayanan program Keluarga Berencana (KB) di 23 kabupaten/kota.
Namun bentuk pelayanan yang dilaksanakan sedikit berbeda dari sebelum adanya wabah Covid-19, tidak mengumpulkan massa dan dilakukan sesuai protokol pencegahan Covid-19.
Kepala Perwakikan BKKBN Aceh, Sahidal Kastri, menjelaskan, penyuluh Keluarga Berencana (PKB) tetap melakukan penyuluhan melalui online dan media sosial.
Sedangkan untuk pelayanan alat kontrasepsi, lanjut Sahidal, dilakukan di Puskesmas maupun mandiri, dengan petugas medis yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.
"Untuk jenis metode alat kontrasepsi jenis pil dan kondom, bisa disampaikan langsung oleh penyuluh KB dengan tetap dibawah pengawasan tim medis di Puskesmas, dimana PKB bertugas," jelas Sahidal, Rabu (29/2/2020) di Banda Aceh.
Dalam menjalankan program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana) dimasa pandemi Covid-19, BKKBN Aceh tidak saja mengerahkan sebanyak 549 (data April 2020) penyuluhnya, tetapi juga terus mempererat kemitraannya dengan TNI.
Pada Selasa kemarin, (28/2/2020), Sahidal mengatakan, BKKBN Aceh sudah melakukan audensi dengan Asisten Teritorial Kasdam Iskandar Muda (Aster Kasdam IM), Kolonel Inf. M. Yamin Dano dalam rangka kegiatan pencegahan putus pakai alat kontrasepsi.
"Kita meminta kesediaan TNI, dalam hal ini Babinsa, membantu BKKBN melakukan sosialisasi tentang hal ini. Tidak lagi dengan cara mengumpulkan massa, tetapi bersama penyuluh kita, maupun bidan atau dokter di Puskesmas atau mandiri memberi pelayanan KB gratis, menggunakan alat kontrasepsi jangka pendek yaitu pil dan kondom," demikian kata Sahidal.
Guna menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, pada masa wabah virus corona, pelayanan KB dengan pil, suntik, dan kondom tetap berjalan dengan pengawasan tim medis terkait. Sedangkan pelayanan MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) untuk sementara belum dapat dilakukan.
Namun bentuk pelayanan yang dilaksanakan sedikit berbeda dari sebelum adanya wabah Covid-19, tidak mengumpulkan massa dan dilakukan sesuai protokol pencegahan Covid-19.
Kepala Perwakikan BKKBN Aceh, Sahidal Kastri, menjelaskan, penyuluh Keluarga Berencana (PKB) tetap melakukan penyuluhan melalui online dan media sosial.
Sedangkan untuk pelayanan alat kontrasepsi, lanjut Sahidal, dilakukan di Puskesmas maupun mandiri, dengan petugas medis yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.
"Untuk jenis metode alat kontrasepsi jenis pil dan kondom, bisa disampaikan langsung oleh penyuluh KB dengan tetap dibawah pengawasan tim medis di Puskesmas, dimana PKB bertugas," jelas Sahidal, Rabu (29/2/2020) di Banda Aceh.
Dalam menjalankan program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana) dimasa pandemi Covid-19, BKKBN Aceh tidak saja mengerahkan sebanyak 549 (data April 2020) penyuluhnya, tetapi juga terus mempererat kemitraannya dengan TNI.
Pada Selasa kemarin, (28/2/2020), Sahidal mengatakan, BKKBN Aceh sudah melakukan audensi dengan Asisten Teritorial Kasdam Iskandar Muda (Aster Kasdam IM), Kolonel Inf. M. Yamin Dano dalam rangka kegiatan pencegahan putus pakai alat kontrasepsi.
"Kita meminta kesediaan TNI, dalam hal ini Babinsa, membantu BKKBN melakukan sosialisasi tentang hal ini. Tidak lagi dengan cara mengumpulkan massa, tetapi bersama penyuluh kita, maupun bidan atau dokter di Puskesmas atau mandiri memberi pelayanan KB gratis, menggunakan alat kontrasepsi jangka pendek yaitu pil dan kondom," demikian kata Sahidal.
Guna menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, pada masa wabah virus corona, pelayanan KB dengan pil, suntik, dan kondom tetap berjalan dengan pengawasan tim medis terkait. Sedangkan pelayanan MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) untuk sementara belum dapat dilakukan.
Via
News