Parlementaria
DPRA Minta Masjid di Aceh Ramah Orang Tua dan Anak
Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Irawan Abdullah meminta bangunan masjid di Aceh harus ramah terhadap orang tua dan anak-anak, mulai dari tangga hingga tempat pengambilan wudhunya.
"Kita berharap agar masjid-masjid di Aceh lebih ramah untuk para jamaah orang tua serta anak-anak. Karena saya perhatikan hari ini belum banyak yang ramah orang tua dan anak," kata Irawan Abdullah, Rabu (10/3/2021).
Irawan mengatakan, banyak jamaah yang orang tua atau sedang tidak bekerja lagi mereka menghabiskan waktunya dengan beribadah di masjid. Namun terkadang sering terkendala dengan keadaan lapangan mengingat yang mengeluh fasilitas yang mendukung para orang tua itu tidak memadai.
"Karena itu masjid perlu memperhatikan orang tua kita yang ingin beribadah, menyiapkan fasilitasnya," ujar politikus PKS itu.
Irawan mencontohkan, di Banda Aceh ada salah satu masjid yang memenuhi standar keramahan terhadap orang tua yaitu masjid Syeikh Abdurrauf di Gampong (desa) Blang Oi Kecamatan Meuraxa Banda Aceh.
Bahkan, kata Irawan, jika diperlukan masjid juga dapat menyediakan lokasi bermain anak-anak yang edukatif di perkarangan masjid.
"Masjid Syeikh Abdurrauf sudah melaksanakannya, untuk orang tua disediakan kursi dan anak-anak tidak dimarahi, melainkan dinasehati secara baik-baik agar tidak ribut," katanya.
Selain itu, lanjut Irawan, masjid di Aceh juga perlu menyediakan tempat wudhu yang berdekatan dengan tangga masuk, supaya mudah dijangkau para jamaah orang tua, terutama yang sudah susah untuk berjalan.
"Bahkan sepatutnya ada pintu akses yang bisa turun kendaraan langsung ke masjid bagi yang sudah susah jalannya, seperti difabel," ujar Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Aceh itu. []
"Kita berharap agar masjid-masjid di Aceh lebih ramah untuk para jamaah orang tua serta anak-anak. Karena saya perhatikan hari ini belum banyak yang ramah orang tua dan anak," kata Irawan Abdullah, Rabu (10/3/2021).
Irawan mengatakan, banyak jamaah yang orang tua atau sedang tidak bekerja lagi mereka menghabiskan waktunya dengan beribadah di masjid. Namun terkadang sering terkendala dengan keadaan lapangan mengingat yang mengeluh fasilitas yang mendukung para orang tua itu tidak memadai.
"Karena itu masjid perlu memperhatikan orang tua kita yang ingin beribadah, menyiapkan fasilitasnya," ujar politikus PKS itu.
Irawan mencontohkan, di Banda Aceh ada salah satu masjid yang memenuhi standar keramahan terhadap orang tua yaitu masjid Syeikh Abdurrauf di Gampong (desa) Blang Oi Kecamatan Meuraxa Banda Aceh.
Bahkan, kata Irawan, jika diperlukan masjid juga dapat menyediakan lokasi bermain anak-anak yang edukatif di perkarangan masjid.
"Masjid Syeikh Abdurrauf sudah melaksanakannya, untuk orang tua disediakan kursi dan anak-anak tidak dimarahi, melainkan dinasehati secara baik-baik agar tidak ribut," katanya.
Selain itu, lanjut Irawan, masjid di Aceh juga perlu menyediakan tempat wudhu yang berdekatan dengan tangga masuk, supaya mudah dijangkau para jamaah orang tua, terutama yang sudah susah untuk berjalan.
"Bahkan sepatutnya ada pintu akses yang bisa turun kendaraan langsung ke masjid bagi yang sudah susah jalannya, seperti difabel," ujar Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Aceh itu. []
Via
Parlementaria