News
Gubernur Aceh tinjau lokasi kebakaran lahan di Suak Puntong
NAGAN RAYA - Bupati Nagan Raya, HM Jamin Idham, SE, bersama unsur forkopimda, sekda dan sejumlah Kepala SKPK, Rabu (3/3/2021), dampingi Gubernur Aceh, Ir H Nova Iriansyah, MT bersama Pangdam Iskandar Muda (IM), Mayjen TNI Achmad Marzuki, meninjau lokasi kebakaran lahan di Suak Puntong, Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya.
Gubernur Ir H Nova Iriansyah, MT dan Pangdam IM, Mayjen TNI Achmad Marzuki beserta rombongan bertolak dari Banda Aceh ke Nagan Raya menggunakan helikopter dan mendarat di Mayonif 116/GS di Alue Peunyareng, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat.
Kedatangan mereka disambut Bupati HM Jamin Idham, Bupati Aceh Barat, H. Ramli, MS, Danrem 012/TU, Kolonel Inf Djon Apriandi beserta jajarannya, Dandim 0116/Nagan Raya, Letkol Inf Guruh Tjahyono, S.I.P, M.I.Pol, Kapolres Nagan Raya, AKBP Risno, SIK, Dandim 0105/Aceh Barat, Letkol Inf Dimar Bahtera, Kapolres Aceh Barat, AKBP Adrianto Agramudha, SIK, S.I.P., M.Si, serta Danyonif 116/GS, Letkol Inf Kadirman Gultom, S.I.P.
Di lokasi kebakaran yang berbatasan langsung dengan Aceh Barat itu, Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, kepada wartawan mengatakan, hari-hari ini kita sudah harus sangat waspada, walau secara kuantitatif kebakaran belum tergolong besar.
Urusan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tidak bisa diukur secara kuantitatif, tapi harus kualitatif, karena api bisa menyebar kapan saja dan dalam waktu yang sangat singkat.
Nah, oleh sebab itu, kata gubernur, saya berkolaborasi dengan semua stakeholders, Pemprov, Pemkab, TNI/Polri, Kejaksaan, sesuai arahan Bapak Presiden dan peraturan perundang-undangan sudah melakukan apa yang harus dilakukan dilapangan.
Gubernur Aceh mengatakan, kami dapat penjelasan akademik dari BMKG, memang fenomena alam itu menyebabkan ada sirkulasi terjadinya karhutla, dan grafik trend-nya juga sudah terindikasi dan terpantau.
Karenanya, ujar gubernur, langkah kedepan yang paling penting adalah antisipasi. Ini memang perlu riset dan turun tangan perguruan tinggi.
Ini tentu kita lakukan terus dari tahun ke tahun, walaupun trend-nya sudah terbaca, karena lahan kita gambut. Apalagi disebelah sana ada coal (batubara), potensi kebakaran tinggi sekali.(M.JAMIL)
Via
News