News
Baitul Mal Aceh Utara Latih 852 Sekretaris Baitul Mal Gampong
LHOKSUKON - Baitul Mal Kabupaten Aceh Utara memberikan pelatihan pembinaan dan koordinasi pemantapan Baitul Mal Gampong yang diikuti oleh 852 orang Sekretaris dan Calon Sekretaris Baitul Mal Gampong.
Kegiatan itu dimulai pada Kamis,12 Agustus 2021, digelar di aula Hotel Lido Graha Lhokseumawe, dibuka oleh Bupati Aceh Utara yang diwakili oleh Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Ir Risawan Bentara, MT. Kegiatan akan berlangsung dalam 5 gelombang, karena mengingat banyaknya peserta yang mengikuti pembinaan.
Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh Utara Zulfikar Z, SPd, MT, mengatakan selain Sekretaris dan Calon Sekretaris Baitul Mal Gampong, pihaknya juga melatih 31 orang lainnya dari unsur MPU, unsur Kecamatan, unsur Bappeda dan unsur Kemenag. "Hal itu dilakukan untuk lebih mensinergikan program dan kegiatan Baitul Mal ke depan, khususnya dalam pemantapan Baitul Mal Gampong di seluruh Aceh Utara," kata Zulfikar.
Pelatihan hari pertama diikuti oleh 211 peserta berasal dari lima kecamatan, yaitu dari Kecamatan Seunuddon, Tanah Jambo Aye, Langkahan, Lhoksukon dan Cot Girek. Mereka akan diampu oleh narasumber yang berasal dari Baiul Mal Aceh, unsur akademisi, Dewan Pengawas Baitul Mal Aceh Utara, dan dari Pengurus Baitul Mal Aceh Utara.
Kepala Baitul Mal Aceh Utara Tgk Yusradi Ismail mengatakan pelatihan ini dimaksudkan untuk membangun pemahaman bersama dan pengetahuan tentang peran dan fungsi Baitul Mal Gampong.
Selain itu, juga agar terbentuknya lembaga Baitul Mal Gampong periode 2021 – 2025 di seluruh wilayah Aceh Utara yang berdasarkan Qanun Aceh Nomor 10 Tahun 2018 tentang Baitul Mal, di mana disebutkan Baitul Mal Gampong sebagai lembaga pengelola zakat, infak, harta keagamaan lainnya, menjadi Nazir Wakaf dan Wali dalam wilayah Gampong.
Menurut Tgk Yusradi, masih cukup besar potensi zakat, infak dan sadaqah (ZIS) yang bisa dikumpulkan di gampong-gampong. Misalnya ada pedagang di pasar-pasar di wilayah Aceh Utara yang selama ini belum menyalurkan zakat melalui Baitul Mal. Begitu juga, misalnya, jika ada perantau asal gampong tertentu yang sudah kaya di perantauan sana, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
"Ada kadang-kadang perantau kita di luar negeri yang berkeinginan membayar zakat ke kampung halamannya, ini potensi yang luar biasa, dan harus diajak oleh Baitul Mal Gampong agar mereka mau berzakat di kampung halaman," harap Tgk Yusradi.
Baitul Mal Gampong, kata dia, diberikan kewenangan untuk mengelola sendiri dana ZIS yang berhasil dikumpukan. Kedudukan Baitul Mal Kabupaten hanya sebagai lintas koordinasi dan tempat konsultasi.
"Silakan salurkan sendiri bantuan-bantuan kepada mustahiq sesuai dengan aturan syariat, makin banyak ZIS yang bisa dikumpulkan maka makin banyak bantuan yang bisa disalurkan," kata Yusradi.
Selama ini, lanjut dia, cukup banyak permohonan bantuan darai masyarakat yang masuk ke Baitul Mal Aceh Utara, baik permohonan rumah untuk dhuafa, bantuan modal usaha ekonomi produktif, ataupun permohonan sosial keagamaan lainnya, akan tetapi sangat sedikit yang bisa dibantu oleh Baitul Mal.
Hal itu disebabkan karena terbatasnya anggaran yang dimiliki oleh Baitul Mal yang semuanya berasal dari ZIS yang berhasil dikumpulkan.
Bupati Aceh Utara diwakili oleh Asisten II Ir Risawan Bentara, MT, dalam arahannya mengatakan pelatihan ini merupakan kegiatan lanjutan dari tahun, di mana Baitul Mal telah melatih kepala Baitul Mal Gampong yaitu Tengku Imum Gampong. "Sedangkan hari ini yang dilatih adalah sekretaris atau calon sekretaris Baitul Mal Gampong," kata Risawan.
Dengan terlaksana kegiatan ini, lanjut Risawan, Pemkab Aceh Utara mengharapkan adanya peningkatan sumber penerimaan setoran ZIS pada Baitul Mal pada tahun-tahun ke depan. Maka untuk itu hari ini diundang para pihak, terutama Camat mewakili Wilayah Kecamatan dan selaku koordinator Baitul Mal Gampong untuk dapat mengkoordinir lembaga Baitul Mal Gampong dan menciptakan pemahaman zakat di kalangan masyakat, pengusaha, pedagang, petani, peternak, nelayan. dan kalangan profesi lainya.
"Harapan kita agar dapat terbangun pemahaman kepada muzakki dan mengajak untuk dapat menitipkan ZIS-nya pada Baitul Mal sehingga dapat tersalurkan kepada Mustahiq yang luas dalam Kabupaten Aceh Utara," harap Risawan.***
Via
News