Disdik
Disdik Berikan Reward untuk Siswa yang Wakili Aceh di Kompetisi Debat Nasional
BANDA ACEH - Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Alhudri, MM menyerahkan reward berupa medali, piagam penghargaan dan uang saku kepada enam siswa yang berhasil terpilih sebagai pemenang I, II, dan III pada ajang kompetisi Debat Bahasa Indonesia (LDBI) dan National Schools Debating Championship (NSDC) atau debat Bahasa Inggris jenjang SMA/MA Tahun 2022 tingkat Provinsi Aceh.
Penyerahan reward itu berlangsung Kamis, (21/07/2022), di Aula Dinas Pendidikan Aceh yang turut didampingi oleh Kepala Bidang SMA, Hamdani, S.Pd.,M.Pd para kepala cabang dinas pendidikan Aceh wilayah Banda Aceh -Aceh Besar, Kabupaten Lhokseumawe dan Kota Langsa.
Penyerahan reward di Aula Dinas Pendidikan Aceh, turut didampingi oleh Kepala Bidang SMA, Hamdani, S.Pd.,M.Pd para kepala cabang dinas pendidikan Aceh wilayah Banda Aceh -Aceh Besar, Kabupaten Lhokseumawe dan Kota Langsa.
Para siswa yang mendapat reward dari Dinas Pendidikan itu adalah, Hayatun Nisa dari SMAN 3 Putra Bangsa Aceh Utara sebagai juara I, Jasmine Ananda Balqis dari SMAN Modal Bangsa Aceh Besar sebagai juara II, dan Maulisa Askria dari SMA Unggul Cut Nyak Dhien Langsa sebagai juara III. Ketiganya adalah pemenang dari cabang lomba Debat Bahasa Indonesia.
Sementara pemenang pada cabang lomba National Schools Debating Championship (NSDC) atau debat Bahasa Inggris adalah Keisha Manayra dari SMAN 3 Banda Aceh sebagai juara 1, Alyaa Salsabila dari SMAN 3 Banda Aceh sebagai juara II dan Aisha Kamar dari SMA Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School sebagai juara III.
Keenam para pemenang ini nantinya akan mewakili Aceh untuk mengikuti kompetisi debat Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris di tingkat Nasional.
Alhudri dalam sambutannya seusai menyerahkan reward kepada para pemenang mengatakan, Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan bersama stakeholder terkait akan terus berupaya dalam meningkatkan pendidikan Aceh ke level lebih baik.
Untuk itu, dirinya sangat berterima kasih kepada para guru yang telah sangat ikhlas mendidik anak-anak Aceh hingga menjadi generasi yang membanggakan dan dapat diandalkan.
Menurut Alhudri, anak-anak Aceh adalah generasi yang dapat diandalkan hanya saja tergantung bagaimana pola asah dan asuhnya untuk mengantarkan sang anak menjadi “permata” yang bernilai tinggi.
Karena itu Alhudri berharap, agar anak-anak Aceh ke depan harus terus mengukir prestasi dan mengharumkan nama Aceh.
“Selamat kepada anak-anak kami yang telah berprestasi, semoga prestasi ini dapat menunjang semangat kalian untuk terus berprestasi hingga ke jenjang lebih tinggi,” pesan Alhudri.
Sementara itu Hamdani mengatakan, seleksi debat Bahasa Indonesia dan Debat Bahasa Inggris tahun 2022 tingkat Provinsi Aceh ini dilaksanakan dan dinilai langsung oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sejak Mei hingga Juni bulan lalu secara virtual.
Adapun para peserta adalah para siswa yang mewakili dari masing-masing sekolah seluruh Aceh. Setelah mereka mengikuti seleksi dan dinilai oleh dewan juri dari Kementerian Pendidikan dan diumumkan maka Dinas Pendidikan Aceh memanggil mereka untuk diberikan reward.
“Seleksi di tingkat provinsi ini diseleksi oleh tim Kementrian, setelah mereka lulus di tingkat provinsi maka mereka dikirim ke tingkat nasional untuk mengikuti kompetensi yang juga diseleksi secara virtual oleh pihak Kementrian Pendidikan,” kata Hamdani. []
Penyerahan reward itu berlangsung Kamis, (21/07/2022), di Aula Dinas Pendidikan Aceh yang turut didampingi oleh Kepala Bidang SMA, Hamdani, S.Pd.,M.Pd para kepala cabang dinas pendidikan Aceh wilayah Banda Aceh -Aceh Besar, Kabupaten Lhokseumawe dan Kota Langsa.
Penyerahan reward di Aula Dinas Pendidikan Aceh, turut didampingi oleh Kepala Bidang SMA, Hamdani, S.Pd.,M.Pd para kepala cabang dinas pendidikan Aceh wilayah Banda Aceh -Aceh Besar, Kabupaten Lhokseumawe dan Kota Langsa.
Para siswa yang mendapat reward dari Dinas Pendidikan itu adalah, Hayatun Nisa dari SMAN 3 Putra Bangsa Aceh Utara sebagai juara I, Jasmine Ananda Balqis dari SMAN Modal Bangsa Aceh Besar sebagai juara II, dan Maulisa Askria dari SMA Unggul Cut Nyak Dhien Langsa sebagai juara III. Ketiganya adalah pemenang dari cabang lomba Debat Bahasa Indonesia.
Sementara pemenang pada cabang lomba National Schools Debating Championship (NSDC) atau debat Bahasa Inggris adalah Keisha Manayra dari SMAN 3 Banda Aceh sebagai juara 1, Alyaa Salsabila dari SMAN 3 Banda Aceh sebagai juara II dan Aisha Kamar dari SMA Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School sebagai juara III.
Keenam para pemenang ini nantinya akan mewakili Aceh untuk mengikuti kompetisi debat Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris di tingkat Nasional.
Alhudri dalam sambutannya seusai menyerahkan reward kepada para pemenang mengatakan, Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan bersama stakeholder terkait akan terus berupaya dalam meningkatkan pendidikan Aceh ke level lebih baik.
Untuk itu, dirinya sangat berterima kasih kepada para guru yang telah sangat ikhlas mendidik anak-anak Aceh hingga menjadi generasi yang membanggakan dan dapat diandalkan.
Menurut Alhudri, anak-anak Aceh adalah generasi yang dapat diandalkan hanya saja tergantung bagaimana pola asah dan asuhnya untuk mengantarkan sang anak menjadi “permata” yang bernilai tinggi.
Karena itu Alhudri berharap, agar anak-anak Aceh ke depan harus terus mengukir prestasi dan mengharumkan nama Aceh.
“Selamat kepada anak-anak kami yang telah berprestasi, semoga prestasi ini dapat menunjang semangat kalian untuk terus berprestasi hingga ke jenjang lebih tinggi,” pesan Alhudri.
Sementara itu Hamdani mengatakan, seleksi debat Bahasa Indonesia dan Debat Bahasa Inggris tahun 2022 tingkat Provinsi Aceh ini dilaksanakan dan dinilai langsung oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sejak Mei hingga Juni bulan lalu secara virtual.
Adapun para peserta adalah para siswa yang mewakili dari masing-masing sekolah seluruh Aceh. Setelah mereka mengikuti seleksi dan dinilai oleh dewan juri dari Kementerian Pendidikan dan diumumkan maka Dinas Pendidikan Aceh memanggil mereka untuk diberikan reward.
“Seleksi di tingkat provinsi ini diseleksi oleh tim Kementrian, setelah mereka lulus di tingkat provinsi maka mereka dikirim ke tingkat nasional untuk mengikuti kompetensi yang juga diseleksi secara virtual oleh pihak Kementrian Pendidikan,” kata Hamdani. []
Via
Disdik