Parlementaria BNA
Ketua DPRK Harapkan Kehadiran Rumoh Gizi Mampu Turunkan Prevalensi Angka Stunting
BANDA ACEH – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Farid Nyak Umar, berharap kehadiran rumoh gizi di tingkat gampong dapat berkontribusi dalam menurunkan prevalensi angka stunting di Kota Banda Aceh. Hal itu disampaikan Farid saat menghadiri peluncuran Rumah Gizi Gampong (RGG) di Gampong Beurawe, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, Kamis (04/08/2022).
Sebelumnya kata Farid, dalam reses yang dilakukan di Kecamatan Kuta Alam pihaknya membahas persoalan stunting di tingkat kecamatan. Dari sebelas gampong di Kecamatan Kuta Alam, Gampong Beurawe termasuk yang tertinggi angka stuntingnya dan ini menjadi pekerjaan rumah bagi semua pihak.
"Maka dengan hadirnya rumoh gizi gampong yang ini dapat menekan angka stunting dengan cara meningkatkan pertumbuhan gizi anak di Gampong Beurawe," kata Farid Nyak Umar saat menyampaikan sambutannya.
Dia berharap pemerintah kota, kecamatan, dan gampong harus memberikan perhatian yang sangat serius terhadap permasalahan stunting ini, dengan terus mengedukasi masyarakat. Hal ini tak terlepas dari kendala selama ini yakni minimnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan posyandu.
"Kita berharap Gampong Beurawe bisa berlomba-lomba untuk kebaikan, menjadi contoh bagi gampong yang lain di Kecamatan Kuta Alam dalam menurunkan angka stunting ke depan," ucap farid.
Pada kesempatan itu Farid juga mengingatkan semua pihak agar tidak terjebak dengan kegiatan-kegiatan serimoni semata, seperti membentuk Gampong Syariah atau Gampong Bersinar yang tidak diikuti dengan program-program berkelanjutan dari pemerintah. Alhasil, tidak ada peran serta masyarakat untuk mewujudkan apa yang telah dicanangkan tersebut.
Oleh karena itu, Farid mengatakan perlunya kerja sama semua pihak untuk menurunkan angka stunting di Banda Aceh khususnya di Gampong Beurawe. Sebagai pimpinan DPRK ia juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota, Dinas Kesehatan, dan Camat yang terus membimbing dan mengedukasi masyarakat agar Gampong Beurawe bisa terbebas dari stunting.
Sementara itu, Pj Wali Kota Banda Aceh, Bakri Siddiq, yang diwakili Sekda Amiruddin mengatakan, pelaksaan ini berdasarkan Perpres Nomor 72 Tahun 2022 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Pemerintah telah menetapkan pencegahan stunting sebagai Program Prioritas Nasional 2018–2024 dengan menargetkan penurunan angka stunting dari 30,8 persen pada 2018 menjadi 14 persen pada 2024.
Peluncuran Rumah Gizi di Gampong Beurawe ini adalah tindak lanjut implementasi salah satu bagian dari Peraturan Gubernur Nomor 14 Tahun 2019 tentang Upaya Pencegahan dan Penanganan Stunting di Aceh.
Rumah gizi ini merupakan upaya pencegahan dan penangan stunting dengan fungsi utamanya untuk meberikan edukasi gizi dan monitoring pertumbuhan secara tersruktur pada kelompok risiko, seperti ibu hamil, balita, dan remaja.
"Sebagai upaya penurunan stunting, Pemko Banda Aceh telah mengeluarkan Keputusan Wali Kota Nomor 100 Tahun 2022 tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting di Banda Aceh," kata Amiruddin. [Adv]
Sebelumnya kata Farid, dalam reses yang dilakukan di Kecamatan Kuta Alam pihaknya membahas persoalan stunting di tingkat kecamatan. Dari sebelas gampong di Kecamatan Kuta Alam, Gampong Beurawe termasuk yang tertinggi angka stuntingnya dan ini menjadi pekerjaan rumah bagi semua pihak.
"Maka dengan hadirnya rumoh gizi gampong yang ini dapat menekan angka stunting dengan cara meningkatkan pertumbuhan gizi anak di Gampong Beurawe," kata Farid Nyak Umar saat menyampaikan sambutannya.
Dia berharap pemerintah kota, kecamatan, dan gampong harus memberikan perhatian yang sangat serius terhadap permasalahan stunting ini, dengan terus mengedukasi masyarakat. Hal ini tak terlepas dari kendala selama ini yakni minimnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan posyandu.
"Kita berharap Gampong Beurawe bisa berlomba-lomba untuk kebaikan, menjadi contoh bagi gampong yang lain di Kecamatan Kuta Alam dalam menurunkan angka stunting ke depan," ucap farid.
Pada kesempatan itu Farid juga mengingatkan semua pihak agar tidak terjebak dengan kegiatan-kegiatan serimoni semata, seperti membentuk Gampong Syariah atau Gampong Bersinar yang tidak diikuti dengan program-program berkelanjutan dari pemerintah. Alhasil, tidak ada peran serta masyarakat untuk mewujudkan apa yang telah dicanangkan tersebut.
Oleh karena itu, Farid mengatakan perlunya kerja sama semua pihak untuk menurunkan angka stunting di Banda Aceh khususnya di Gampong Beurawe. Sebagai pimpinan DPRK ia juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota, Dinas Kesehatan, dan Camat yang terus membimbing dan mengedukasi masyarakat agar Gampong Beurawe bisa terbebas dari stunting.
Sementara itu, Pj Wali Kota Banda Aceh, Bakri Siddiq, yang diwakili Sekda Amiruddin mengatakan, pelaksaan ini berdasarkan Perpres Nomor 72 Tahun 2022 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Pemerintah telah menetapkan pencegahan stunting sebagai Program Prioritas Nasional 2018–2024 dengan menargetkan penurunan angka stunting dari 30,8 persen pada 2018 menjadi 14 persen pada 2024.
Peluncuran Rumah Gizi di Gampong Beurawe ini adalah tindak lanjut implementasi salah satu bagian dari Peraturan Gubernur Nomor 14 Tahun 2019 tentang Upaya Pencegahan dan Penanganan Stunting di Aceh.
Rumah gizi ini merupakan upaya pencegahan dan penangan stunting dengan fungsi utamanya untuk meberikan edukasi gizi dan monitoring pertumbuhan secara tersruktur pada kelompok risiko, seperti ibu hamil, balita, dan remaja.
"Sebagai upaya penurunan stunting, Pemko Banda Aceh telah mengeluarkan Keputusan Wali Kota Nomor 100 Tahun 2022 tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting di Banda Aceh," kata Amiruddin. [Adv]