Bersama HRD Menteri Perhubungan RI Kungker Ke Stasiun Kereta Api Kutablang
BIREUEN- Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi bersama Anggota Komisi V DPR-RI, H Ruslan M Daud, SE MAP, melakukan kunjungan kerja ke stasiun kereta api di Gampong (Desa) Paya Rangkuluh, Kecamatan Kutablang, Kabupaten Bireuen, Sabtu (1/4/2023) siang.
Kehadiran Menteri dan pejabat dari Kementerian Perhubungan dan Anggota DPR-RI asal Bireuen itu, guna untuk membahas kelanjutan pembangunan rel kereta api ke arah barat Kutablang sampai Kota Bireuen, yang belum selesai dibangun.
"Insya Allah, pembangunan jalur atau rel kereta api dari Kecamatan Kutablang sampai ke Kota Bireuen, akan dilanjutkan tahun 2024," ujar Menhub, dalam kunjungan dihadiri Asisten III Setdakab Bireuen, Dailami, S.Hut, Forkopimda Plus dari Bireuen dan Aceh Utara, dari PT KAI, unsur lainnya.
Kata Menhub, panjang rel kereta api mulai stasiun kereta api di Kutablang sampai Kota Bireuen jaraknya sekitar 45 Km, sudah ada sebagian yang telah dibangun, sedangkan sisanya sekitar 20-an Km, dilanjut pembangunannya tahun 2024, mendatang.
"Saya juga mengharapkan kepada H Ruslan M Daud selaku Anggota DPR-RI, untuk dapat membantu menyediakan anggaran, mendukung terealisasinya rencana pembangunan dan diharapkan masyarakat Aceh, akan dilakukan Kementerian Perhubungan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Menhub juga menyampaikan bahwa, bapak Presiden RI, Ir Joko Widodo berulang kali telah menyampaikan kepadanya, supaya sering-sering melaksanakan kunjungan kerja ke Provinsi Aceh.
"Aceh memiliki banyak potensi, maka untuk pembangunan infrastruktur tidak saja dibangun dikawasan pulau jawa dan lainnya, tetapi juga perlu dilakukan secara masif di Provinsi Aceh, harapan dari bapak Presiden," tutur Menhub.
Guna menyikapi harapan dari Presiden, sebelum ke Bireuen hari ini, Menhub sebelumnya Menhub telah berkunjung ke Langsa, Banda Aceh, Bener Meriah, Takengon, dan semua masyarakat Aceh sangat bergembira menyambut kedatangan para pejabat dari Jakarta, ucapnya.
"Pak Dirjen, laju kereta api Cut Nyak Din itu tadi dari stasiun Bungkah ke stasiun Kutablang kecepatannya masih kurang maksimal. Kalau kecepatannya bisa mencapai 60 km per/jam, saya yang mengundang bapak Presiden hadir ke Bireuen nanti," ujar Menhub disambut gembira pejabat dan masyarakat hadir.
Menurut Menhub, untuk mencapai sebuah pembangunan, harus dilakukan bersama-sama mulai dari Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi sampai Pemerintah Pusat, saling mendukung." Kereta Api Cut Mutia ini menjadi saksi, Indonesia itu sangat cinta sama Aceh," sebutnya.
Dalam sambutan. H Ruslan M Daud Anggota Komisi X DPR-RI menyebutkan, rasa terimakasih dan mengapresiasi Menhub RI, dengan hati tulus telah datang ke Provinsi Aceh khususnya di Kabupaten Bireuen, dan Aceh Utara, untuk memperbaiki perekonomian masyarakat Aceh.
Lanjut HRD, kereta api dulu pernah ada di Aceh dan pulau Jawa sejak sebelum Indonesia merdeka, lama kelamaan kereta api ini terapus. Lalu terjadilah konflik Aceh mulai tahun 1976 sampai berakhirnya saat terjadi bencana alam gempa dan tsunami Aceh melanda,
Selanjutnya, untuk dapat diketahui, dulu pernah datang Presiden RI, Bj Habibi dan beliau berjanji dirumah Allah yaitu di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Salah satu poin untuk meredakan konflik Aceh, Indonesia atau Pemerintah Pusat di Jakarta akan menghidupkan kembali kereta api di Aceh.
"Sejak itulah, para tokoh kami, dan para pemangku kepentingan di Provinsi Aceh, selalu membawa aspirasi dan menuntut janji bapak Presiden waktu itu," urainya.
"Alhamdulillah hari ini dibulan suci ramadhan ada seorang hamba Allah dengan setulus hati dan satu-satunya menteri di Indonesia pertama telah mencoba naik kereta api di Aceh. Harapan dari kami tolong sukseskan kereta Api Bireuen-Lhokseumawe, hanya butuh anggaran Rp 1 triliun dari APBN," kata HRD.
Mantan Bupati Bireuen periode 2012-2017 itu juga menjelaskan, untuk lahan pembangunan rel kereta api ke wilayah barat menuju ke Kota Bireuen, sudah dibebaskan dari tahun 2012. Tinggal tanah wakaf yang belum diselesaikan. Jalur kereta api dibangun sejak tahun 2007, bertahap dan tersendat-sendat terus dibangun, tandas HRD.(MS)