Adv
Dinkes Acut
Dinas Kesehatan Aceh Utara Meluncurkan Program PMT Berbahan Pangan Lokal untuk Balita dan Ibu Hamil
Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara telah meluncurkan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang menggunakan bahan pangan lokal untuk balita dan ibu hamil. Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah daerah untuk mengatasi masalah stunting yang terus menjadi perhatian serius di wilayah ini.
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Masalah ini terjadi ketika panjang atau tinggi badan anak berada di bawah standar yang seharusnya sesuai dengan usianya.
"Launching PMT Lokal dilakukan serentak oleh Pj Bupati Mahyuzar di awal Agustus lalu di seluruh Desa yang ada di Aceh Utara dengan sasaran ibu hamil KEK, ibu hamil beresiko KEK dan balita Gizi kurang dan yang tidak naik berat badan dengan menu yang di atur sesuai juknis" kata Kadis Kesehatan Aceh Utara, Amir Syarifuddin, S.K.M, M.M.
Untuk mengatasi masalah ini, Amir Syarifuddin, telah menginstruksikan agar langkah-langkah pencegahan dilakukan sejak dini.
"Kita perlu mencegah masalah stunting sejak awal, daripada mencari pengobatan setelah masalah tersebut muncul. Ibu hamil dan ayah harus selalu memeriksakan kesehatan kehamilan sejak dini hingga proses persalinan. Jangan ragu untuk mengunjungi Puskesmas atau bidan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan," ujar Kadis Kesehatan Aceh Utara.
Amir Syarifuddin menjelaskan, stunting terjadi ketika panjang atau tinggi badan anak lebih pendek dari standar usia yang seharusnya, yaitu kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan. Hal ini disebabkan oleh kondisi yang irreversibel akibat asupan nutrisi yang tidak mencukupi atau infeksi yang terjadi secara berulang dan kronis.
Menurutnya, program PMT yang difokuskan pada balita dan ibu hamil adalah salah satu inovasi Dinkes Kabupaten Aceh Utara dalam upaya mengatasi masalah stunting. Namun, Amir mengakui bahwa keberhasilan program ini juga bergantung pada peran aktif Pokjanal Posyandu di seluruh Aceh Utara.
Pokjanal Posyandu diharapkan dapat memberikan pendampingan yang proaktif kepada ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis dan balita yang mengalami kekurangan gizi. Program PMT ini menggunakan makanan tambahan lokal berprotein tinggi yang dirancang khusus untuk memberikan perlindungan awal terhadap risiko gangguan kesehatan dan stunting.
Amir Syarifuddin juga menegaskan pentingnya pemeriksaan rutin di Puskesmas dan oleh bidan desa. "Stunting adalah penurunan berat badan dan tinggi badan di bawah rata-rata. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk memberikan ASI agar bayi selalu sehat," tambah Amir.
Dikatakannya, kegiatan itu telah di tetapkan sumber anggaran dari Kementerian Kesehatan RI, yang di salurkan langsung ke seluruh Puskesmas dengan sistem swakelola masyarakat.
"Menu di atur oleh tim gizi Puskesmas bersama Bidan Desa kemudian yang berbelanja bahan menu lokal adalah kader posyandu dan di masak juga oleh kader posyandu" ujarnya.
Kepala Puskesmas Tanah Jambo Aye, H. Ismail, S.K.M, juga mengekspresikan dukungannya. Ia menganggap program ini sebagai strategi yang cerdas dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan. Dengan menggunakan bahan pangan lokal, program ini akan mengurangi ketergantungan pada pangan yang harus didatangkan dari luar daerah.
Selain itu, Anggota DPRK Aceh Utara Fraksi PKS, Joel Panton, mengapresiasi langkah Dinas Kesehatan Aceh Utara dalam mencegah peningkatan stunting di wilayah ini. PKS juga telah melaksanakan program Sanimas (Sanitasi Menyeluruh Masuk Desa) di beberapa desa di Aceh Utara sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting.
Semua pihak berharap bahwa program PMT ini akan membantu mengatasi masalah stunting dan meningkatkan kesehatan balita dan ibu hamil di wilayah ini. [Adv]
Via
Adv