Aceh Utara
News
Pj Bupati Mahyuzar Panen Padi untuk Pengendalian Inflasi di Paya Bakong
LHOKSUKON - Penjabat Bupati Aceh Utara Dr Drs Mahyuzar, MSi, bersama sejumlah pejabat setempat melakukan panen padi di Gampong Leuhong Kecamatan Paya Bakong, Kamis, 26 Oktober 2023. Kegiatan ini merupakan bagian dari program prioritas pengendalian inflasi daerah.
Para pejabat yang turut turun ke sawah dalam rangkaian panen padi tersebut di antaranya pejabat dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh, pejabat dari BPS Aceh Utara, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Aceh Utara Erwandi, SP, MSi, Camat Paya Bakong Syahrul Nizam, SSTP, MSi, para pejabat Muspika setempat, Kepala Balai Penyuluh Pertanian, para penyuluh dan mantri tani, serta tokoh masyarakat setempat.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Aceh Utara Erwandi, SP, MSi, mengatakan panen padi ini dilakukan di tengah masih terjadinya gejolak harga beras yang menjadi salah satu pemicu inflasi. Oleh karena itu, melalui panen padi yang merata di beberapa kecamatan di Aceh Utara diharapkan dapat mengendalikan indeks inflasi daerah, yakni dengan stabilnya harga beras di pasaran.
Kata Erwandi, panen padi yang dilakukan di Gampong Leuhong Kecamatan Payabakong merupakan hasil dari bantuan benih padi yang disalurkan pihaknya beberapa bulan lalu, yang merupakan benih bantuan dari Pemerintah Aceh melalui dana APBA pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh. Selain di Kecamatan Paya Bakong, bantuan tersebut juga disalurkan di beberapa kecamatan lainnya, di mana saat ini juga sudah memasuki musim panen.
Penjabat Bupati Aceh Utara Dr Drs Mahyuzar, MSi, dalam arahannya mengatakan Pemkab Aceh Utara sangat mengapresiasi kesungguhan petani di Aceh Utara, khususnya petani di Paya Bakong, dalam menggerakkan pertanian sawah atau menanam padi. Antusiasme petani sangat penting bagi Pemerintah Daerah dalam menjaga ketersediaan pangan bagi masyarakat, juga menjadi prioritas dalam pengendalian inflasi dan menjaga stabilitas harga bahan-bahan kebutuhan pokok di pasaran lokal.
"Terimakasih kepada para petani di sini yang telah memanfaatkan bantuan dengan sangat baik, sehingga pada hari ini telah mendapatkan hasil panen yang sangat bagus. Kita saksikan sendiri pada hari ini areal sawah yang menguning dengan butir-butir padi yang sangat bagus," ungkap Mahyuzar.
Lebih jauh Mahyuzar mengatakan bahwa Aceh Utara sangat prospek untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pengembangan pertanian. Areal sawah yang sangat luas, termasuk sebagian besar merupakan sawah yang terairi irigasi, menjadi potensi yang sangat besar untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi. Dengan potensi tersebut, Aceh Utara bisa menjadi daerah swasembada beras.
Pemerintah Daerah, lanjutnya, akan terus mengupayakan berbagai kemudahan dan bantuan kepada petani, baik berupa bantuan benih, pupuk, obat-obatan pengendali hama, hingga alat dan mesin pertanian. Bahkan pemerintah juga berupaya keras untuk menjaga kestabilan harga gabah di pasaran.
"Harga produk pertanian juga harus kita jaga di pasaran, tidak boleh rendah karena akan sangat merugikan petani, juga tidak boleh terlalu tinggi karena dapat mengakibatkan inflasi," kata Mahyuzar.
Masih pada hari yang sama, Pj Bupati Aceh Utara Dr Drs Mahyuzar, MSi, juga berkesempatan menyerahkan bantuan benih padi untuk petani di Gampong Alue Ie Mirah Kecamatan Nibong. Bantuan ini dilakukan dalam rangka gerakan menanam untuk pengendalian inflasi. Bantuan benih padi ini secara simbolis diterima oleh Ketua Kelompok Tani Srimaju, Muhammad Nur, turut didampingi oleh penyuluh dan mantri tani serta Geusyik Gampong Alue Ie Mirah.
Areal sawah di Gampong Alue Ie Mirah Kecamatan Nibong masuk dalam kawasan Daerah Irigasi Krueng Pase. Selama dua tahun terakhir areal sawah di sini terkendala dengan pengairan karena tersendatnya penyelesaian pembangunan bendung irigasi Krueng Pase. Bantuan benih yang diberikan kali ini diharapkan agar para petani dapat memanfaatkan musim hujan untuk memulai bercocok tanam padi.
"Bantuan benih ini kita berikan untuk petani di delapan kecamatan yang areal sawahnya berada dalam wilayah irigasi Krueng Pase. Mudah-mudahan dengan adanya musim hujan, bisa dimanfaatkan untuk mulai turun ke sawah," kata Erwandi.
Sebagian petani di delapan kecamatan tersebut ada yang telah memanfaatkan pompanisasi, pun dengan telah memasuki musim hujan sehingga sangat memungkinkan bagi petani untuk bisa turun ke sawah.
Pj Bupati Mahyuzar dalam sambutannya mengajak petani untuk memanfaatkan bantuan benih tersebut dengan sungguh-sungguh, meskipun kondisi irigasi Krueng Pase belum pulih. Dengan kata lain, saat ini petani seperti mengolah sawah tadah hujan.
"Bantuan ini bersumber dari dana DAK dikhususkan untuk delapan kecamatan kawasan DI Krueng Pase, kita berupaya keras supaya petani ini tetap dapat turun ke sawah dengan kondisi yang ada saat ini," kata Mahyuzar.
Dikatakan, sejak mulai menjabat sebagai Pj Bupati dirinya langsung meninjau lokasi pembangunan bendung Krueng Pase yang saat itu telah menjadi polemik besar dalam masyarakat setempat.
"Saat itu saya minta agar diupayakan air dari pompanisasi karena untuk beberapa lokasi solusi itu cukup mungkin dilakukan. Saya juga konsultasi dengan pihak Balai, informasi yang saya terima bahwa bendung Krueng Pase ini akan dilanjutkan pembangunannya pada awal 2024. Mari kita kawal terus hingga selesai pembangunannya," ajak Mahyuzar.
Lebih jauh Mahyuzar mengajak masyarakat untuk memanfaatkan dengan baik bantuan benih tersebut. "Bantuan benih ini sebanyak 58 ton dibagi untuk delapan kecamatan, memang jumlahnya tidak banyak, tidak bisa merata untuk semua desa. Untuk itu mohon kebijakan Pak Geusyik, ketua Kelompok, dan aparatur gampong untuk membagi dan menyalurkannya dengan baik dan bijak, sehingga tidak timbul kegaduhan dalam masyarakat," harap Mahyuzar.
Via
Aceh Utara