Bireuen
News
Usai Study Banding Ke Yogyakarta Keuchik Mauliadi Mimpi Gampong Tanjong Raya Jadi Desa Terkaya
BIREUEN- Usai Melakukan Study Banding ke Yogyakarta, Keuchik Gampong Tanjong Raya Kecamatan Gandapura, Tgk Mauliadi berkeinginan dalam mimpinya untuk menjadikan desanya sebagai desa mandiri dan terkaya dengan Pengololaan dan Pengembangan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), guna mempercepat pembangunan desa Tanjong Raya kedepan.
Kepada TheAtjehNet. Keuchik Gampong Tanjong Raya. Tgk Mauliadi. Sabtu 14 Oktober 2023, menjelaskan beberapa hasil Studi bandingnya ke Yogyakarta.
Dimana, Keuchik Mauliadi, bersama para Keuchik dalam Kecamatan Gandapura, dan para Keuchik Kecamatan Makmur dan Jeunieb telah melakukan Study Banding ke Yogyakarta, dalam Study Banding tersebut yang dilakukan di beberapa desa yang ada di Yogyakarta pada 11 Oktober 2023, sebagaimana bertujuan untuk dapat mempercepat pembangunan Desa dalam Pengololaan dan pengembangan badan usaha milik desa (BUMDES) di Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh, khususnya Desa Tanjong Raya.
Maka dengan beberapa hal tersebut, Keuchik Gampong Tanjong Raya Mauliadi, akan terus berusaha untuk menjadikan Desanya jadi Desa mandiri, terkaya, dari hasil pendapatan Asli Gampong, jika itu berhasil maka mimpinya akan menjadi kenyataan, ini wujud mempi setalah melakukan Studi Banding ke Yogyakarta beberapa Hari yang lalu,
Sementara. Aset Gampong merupakan barang milik desa yang berasal dari kekayaan asli Gampong, dibeli atau diperoleh dari Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong atau dari perolehan hak lainnya yang sah. Kekayaan Gampong dikelola oleh Aparatur Gampong dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan terhadap masyarakat Gampong. Dalam pelaksanaan pengoptimalan pemanfaatan aset di Gampong.
Pengoptimalan aset di Gampong dijalankan harus sesuai dengan regulasi yang ada, akan tetapi dalam menunjang PADes Aparatur Gampong harus melakukan pengalokasian Dana Gampong untuk menunjang aset Gampong yang sudah ada sesuai dengan Permendagri No. 1 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Aset Desa dan Permendagri No. 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa.
Desa berlimpah aset adalah fakta yang tidak dapat dipungkiri Namun anehnya, banyak warga yang tidak mengenal aset desanya. Terkadang kita menjumpai warga, bahkan perangkat desa yang kesulitan menjelaskan aset desanya. Aset Desa merupakan salah satu unsur penting dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, yang perlu dikelola secara tertib untuk mencapai pengelolaan Aset Desa yang berdayaguna dan berhasil guna Pengelolaan Aset Desa dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat desa serta dapat meningkatkan pendapatan Desa. Untuk itu dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (UU Desa) maka mengharapkan mampu mendorong lahinnya inisiatif dan kreatifitas warga Desa.
Kegiatan Study Banding Desa ini bertujuan agar setiap masyarakat desa mampu mengoptimalkan pendapatan asli desa, kemampuan dan kreatifitas sumber daya manusia dan dapat meniru desa-desa yang telah sukses menerapkan sistem yang ada.
Untuk meningkatkan Pengetahuan dan Kemampuan bagi Aparatur Gampong, ini harus dilakukan sesuai dengan Tema materi yang telah diberikan oleh Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Daerah (LP2KD) pada Study Optimilisasi Pendapatan Asli Gampong dalam Pengelolaan Tata Kelola Aset dan Administrasi Gampong," ucap Keuchik Mauliadi.
Sebelumnya, Keuchik Mauliadi Bersama Keuchik lainnya, melakukan study banding, pada hari pertama di lakukan ke desa Ponggok Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. Provinsi Jawa Tengah, sebelumnya desa tersebut, desa termiskin di Kabupaten Klaten, namun sekarang disebut-sebut desa terkaya di Indonesia, sedangkan luas wilayah lebih kurang 77 Hektar, dengan jumlah penduduk 2152 Jiwa, seiring waktu berjalan. Desa Ponggok mampu berubah, menjadi Desa terkaya di Indonesia, terdapat di desa Ponggok tersebut, sebagai potensi bermanfaat secara maksimal dimana potensi alam yang ada di Desa Ponggok itu,
"Lanjut Keuchik Mauliadi. terdapat di Desa Ponggok itu, diantaranya, Solopos digital media pengunjung dapat menikmati suasana wisata di bawah air, dengan menggunakan perlengkapan Ponggok Walker di umbul-umbul, ini menjadi salah satu kunci yang dapat di tingkatkan desa kita kedepan yang ada di Kabupaten Bireuen, sedangkan kemajuan salah satu desa itu merupakan kuncinya ada pada Kepala Desa, pada Study Banding itu, para kepala desa di tiga kecamatan dalam kabupaten Bireuen turut menggandengkan Akademisi sebagaimana bertujuan dapat mengeksplorasi semua potensi di desa terpencil itu, menjadi desa terkenal, sehingga desa itu berhasil dikunjungi puluhan ribu wisatawan setiap hari, dan hari pekan, disisi ini desa itu mampu meningkatkan penghasilan ekonomi masyarakat setempat, dan Pendapatan Asli Desa.
Sedangkan, pendapatan Desa Ponggok hannya, Rp 80 Juta, kemudian naik 48 kali lipat, menjadi Rp. 3,9 Milyar, sementara pada saat ini Pendapatan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) tersebut, berhasil mengelola wisata di desa Ponggok mencapai Rp. 14 Milyar per tahun,
Begitu pula di hari kedua pada tanggal 12 Oktober 2023, para Keuchik terus melakukan Study Banding ke desa Borobudur Kecamatan Borobudur Kebupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah, terdapat desa tersebut, dengan luas wilayah 421 Hektar, jumlah penduduknya 10500 Jiwa, juga Desa Borobudur telah berhasil mengolola Bumdes dengan baik, sehingga desa tersebut, berhasil mendapat 12 Milyar setiap tahun, baik dibidang Kebun Klengkeng dan Usaha Warung dan Kios-Kios, serta wisata persawahan yang di kelola Bumdes, Borobudur itu,
"Terkait keberhasilan di Desa Ponggok tersebut, Keuchik Gampong Tanjong Raya Kecamatan Gandapura, Mauliadi bermimpi dengan berkeinginan dimulai dari tahun 2023 ini, sampai tahun berikutnya, dirinya akan berusaha semampunya untuk menjadikan Desanya menjadi desa mandiri dan Terkaya di Kabupaten Bireuen," Ungkap mimpinya itu.(MS)
Via
Bireuen