Debat Wacapres, Puluhan Tim Pandawa 5 Aceh Nonton Bareng di Nisam Antara
ACEH UTARA- Dalam rangka memperkuat barisan dan menggerakkan semangat pendukung Prabowo-Gibran.
Korwil Pandawa 5 Aceh. Gumarni,S. H.,M.Si menggelar nonton bareng debat Capres-Wacapres di warkop Jono Kopi Desa Darussalam Kecamatan Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara,
Nonton debat tersebut di ikuti puluhan tim pendukung prabowo-gibran yang terbentuk dalam barisan Relawan Pandawa 5 Aceh. Jumat 22-12-2023 malam.
Pada kesempatan tersebut gumarni menyampaikan. kita harus bersatu di Aceh memenangkan Prabowo-Gibran karna banyak hal penting kedepan yang perlu di capai di provinsi ujung Sumatra ini. Untuk kemakmuran rakyat dan tercapai program pro-rakyat di seluruh pelosok desa di Aceh.
Prabowo-Gibran adalah pemersatu kekuatan tua muda menuju Indonesia bangkit lebih cemerlang dan tercapai program emas biru dan emas hijau.
Emas biru dan emas hijau adalah kekuatan global menuju jaman milenial yang serba digital.
Prabowo adalah sosok jendral purnawirawan yang punya pengalaman dari Sabang sampai maroke, sedangkan Gibran Rakabuming raka adalah sosok pemuda milenial yang lebih lincah memahami pikiran bapak prabowo menuju Indonesia kuat dan hebat.
Kita yakin beliau bisa satu putaran melihat dukungan dari Sabang sampai maroke meningkat tajam dari hari kehari.
Malam ini juga terlihat di layar kaca dan terjawab Gibran rakabuming raka bukan Cawapres odol-odol. Ternyata Gibran sangat santun dan sangat santai dalam berdebat saat menjawab dan bertanya kepada capres-cawapres nomor urut satu dan tiga. Maka jangan pernah meragukan tentang kemampuan dari pasangan Capres nomor urut dua.
Gumarni juga menjelaskan, jika prabowo-Gibran menang di Aceh dan menang secara Nasional. Seluruh poin-poin MOU Helsingki yang belum terealisasi akan mudah mencari solusi karna H. Muzakir Manaf (Mualem) adalah tokoh pengendali MOU Helsinki di Aceh dan beliau sekarang adalah ketua tim Nasional di Aceh untuk pemenangan Prabowo-Gibran.
Kita rakyat Aceh jangan tergiring dengan berita hoax atau kata yang tidak mendasar dari pihak yang tidak jelas asal usulnya dan tampil dadakan cuma saat menjelang pemilu.
Kita harus cerdik berpikir dan melihat secara realita sehingga kita tidak akan tergiring pada berita-berita yang kurang mendasar dan dapat memperjauh hubungan baik antara Aceh dengan Nasional tuturnya.(MS)