Aceh Utara
Adv
RSU Cut Meutia
Peningkatan Layanan Kesehatan Gagal Ginjal, RSU Cut Meutia Tumpuan Utama di Aceh Utara
Dr Rahmawati, Sp.pd , KGH ( dokter ahli penyakit dalam sub nefrologi) |
ACEH UTARA - Dalam perkembangannya, Rumah Sakit Umum (RSU) Cut Meutia di Aceh Utara telah berkembang menjadi pusat rujukan utama bagi pasien gagal ginjal di wilayah tersebut. Dengan investasi signifikan dalam fasilitas, RSU Cut Meutia kini berhasil melayani pasien dari berbagai penjuru, termasuk Aceh Tamiang hingga Aceh Tengah.
Menurut Pelaksana Tugas Direktur RSU Cut Meutia, Zulfitri, SKM, M.Kes, rumah sakit ini kini dilengkapi dengan 25 unit alat cuci darah, sebuah lonjakan yang mencolok dari kondisi hanya dua unit pada tahun 2008 saat Ruang Hemodialisa pertama kali dibuka.
"Perkembangan ini mencerminkan komitmen RSU Cut Meutia dalam memberikan pelayanan optimal kepada pasien, terutama mereka yang membutuhkan cuci darah secara rutin," ujar Zulfitri melalui Kabag Humas, dr Harry Laksamana, Selasa (5/3/2024).
Harry Laksamana juga menekankan, penambahan fasilitas tersebut telah membuka akses lebih mudah dan efisien bagi masyarakat di Aceh Utara dan sekitarnya. RSU Cut Meutia, dengan jumlah tenaga medis yang mencukupi di bidang tersebut, menjunjung tinggi komitmennya untuk memberikan perawatan intensif dan berkualitas kepada pasien dengan gangguan fungsi ginjal.
"Tenaga ahli, mulai dari dokter spesialis nefrologi, perawat hemodialisa, hingga teknisi hemodialisa, memainkan peran krusial dalam memastikan prosedur hemodialisis berjalan lancar dan aman," ungkap Kabag Humas.
Dokter spesialis nefrologi di RSU Cut Meutia tidak hanya memimpin dalam diagnosis dan penanganan pasien, tetapi juga memantau proses hemodialisis secara menyeluruh, merespons cepat terhadap perubahan kondisi pasien, dan memberikan perawatan terbaik.
Perawat hemodialisa di rumah sakit ini memiliki peran vital dalam memberikan asuhan langsung kepada pasien. Mereka tidak hanya memiliki pengetahuan mendalam tentang penggunaan peralatan hemodialisa, tetapi juga menjalankan manajemen kebutuhan khusus pasien selama proses perawatan.
Begitu pula, teknisi hemodialisa di RSUD Cut Meutia bertanggung jawab atas persiapan, sterilisasi, dan pemeliharaan mesin hemodialisa, bekerjasama erat dengan dokter dan perawat untuk memastikan semua peralatan berfungsi optimal dan sesuai standar keamanan.
"Komitmen RSU Cut Meutia untuk menyediakan tenaga ahli yang terlatih dan berkualitas di ruang hemodialisa adalah bagian integral dari misi rumah sakit untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan gangguan ginjal," sambung Harry Laksamana.
Dengan peralatan kesehatan terkini dan tim tenaga ahli yang solid, RSU Cut Meutia berharap tetap menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang membutuhkan perawatan ginjal berkualitas dan terpercaya. [ADV]
Menurut Pelaksana Tugas Direktur RSU Cut Meutia, Zulfitri, SKM, M.Kes, rumah sakit ini kini dilengkapi dengan 25 unit alat cuci darah, sebuah lonjakan yang mencolok dari kondisi hanya dua unit pada tahun 2008 saat Ruang Hemodialisa pertama kali dibuka.
"Perkembangan ini mencerminkan komitmen RSU Cut Meutia dalam memberikan pelayanan optimal kepada pasien, terutama mereka yang membutuhkan cuci darah secara rutin," ujar Zulfitri melalui Kabag Humas, dr Harry Laksamana, Selasa (5/3/2024).
Pelaksana Tugas Direktur RSU Cut Meutia, Zulfitri, SKM, M.Kes, |
Harry Laksamana juga menekankan, penambahan fasilitas tersebut telah membuka akses lebih mudah dan efisien bagi masyarakat di Aceh Utara dan sekitarnya. RSU Cut Meutia, dengan jumlah tenaga medis yang mencukupi di bidang tersebut, menjunjung tinggi komitmennya untuk memberikan perawatan intensif dan berkualitas kepada pasien dengan gangguan fungsi ginjal.
"Tenaga ahli, mulai dari dokter spesialis nefrologi, perawat hemodialisa, hingga teknisi hemodialisa, memainkan peran krusial dalam memastikan prosedur hemodialisis berjalan lancar dan aman," ungkap Kabag Humas.
Dokter spesialis nefrologi di RSU Cut Meutia tidak hanya memimpin dalam diagnosis dan penanganan pasien, tetapi juga memantau proses hemodialisis secara menyeluruh, merespons cepat terhadap perubahan kondisi pasien, dan memberikan perawatan terbaik.
Perawat hemodialisa di rumah sakit ini memiliki peran vital dalam memberikan asuhan langsung kepada pasien. Mereka tidak hanya memiliki pengetahuan mendalam tentang penggunaan peralatan hemodialisa, tetapi juga menjalankan manajemen kebutuhan khusus pasien selama proses perawatan.
Begitu pula, teknisi hemodialisa di RSUD Cut Meutia bertanggung jawab atas persiapan, sterilisasi, dan pemeliharaan mesin hemodialisa, bekerjasama erat dengan dokter dan perawat untuk memastikan semua peralatan berfungsi optimal dan sesuai standar keamanan.
"Komitmen RSU Cut Meutia untuk menyediakan tenaga ahli yang terlatih dan berkualitas di ruang hemodialisa adalah bagian integral dari misi rumah sakit untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan gangguan ginjal," sambung Harry Laksamana.
Dengan peralatan kesehatan terkini dan tim tenaga ahli yang solid, RSU Cut Meutia berharap tetap menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang membutuhkan perawatan ginjal berkualitas dan terpercaya. [ADV]
Via
Aceh Utara