Adv
News
RSU Cut Meutia
Peringatan Hari Tuberkulosis di RSU Cut Mutia, Masyarakat Berkumpul di Poli Paru
ACEH UTARA - Masyarakat Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe memadati Poli Paru di Rumah Sakit Umum Cut Mutia, Buket Rata. Mereka berpartisipasi dalam serangkaian kegiatan pencegahan dan pengobatan penyakit tuberculosis (TB), sekaligus merayakan Hari Tuberkulosis Sedunia 2024, pada Kamis (7/3/2024).
Kunjungan warga ke Poli Paru terlihat sangat ramai, dengan antrean yang panjang untuk mendapatkan konsultasi dan pengobatan dari para perawat dan dokter di tempat tersebut. Plt Direktur RSUCM, Zulfitri SKM. M.kes., membuka peringatan hari TB dengan harapan agar pada tahun 2030, Aceh Utara dapat tereliminasi dari TB.
Dalam sambutannya, Zulfitri menekankan peran RSUCM, terutama Poli Paru, sebagai sarana utama pencegahan dan pengobatan TB. Saat ini, RSUCM mampu menangani sekitar 420 pasien rawat inap dan 4.100 pasien rawat jalan. Zulfitri mengakui bahwa TB paru merupakan masalah serius di Indonesia, dan pemerintah berkomitmen untuk mengeliminasi penyakit ini pada tahun 2030.
Dokter paru senior, Dr. Indra Buana Sp.P., Subs (k) Onk, FIRS, memberikan semangat kepada warga yang hadir, menekankan pentingnya tetap bahagia dan menjaga pola makan bergizi sebagai bagian dari proses penyembuhan. Dr. Martunis Sp.P. memberikan pemahaman tentang tata cara pengobatan dan pencegahan TB kepada warga yang menunggu pelayanan medis di Poli Paru.
Ketua Panitia Peringatan Hari TB Sedunia, Dr. Puspa Rosfadila Sp.P., didampingi Humas RSUCM Dr. Hary Laksamana, menjelaskan bahwa peringatan hari TB merupakan agenda tetap RSUCM. Acara seremonial diakhiri dengan penghargaan kepada delapan warga yang berhasil sembuh dari TB sebagai bentuk apresiasi dan motivasi bagi yang lainnya.
Semoga kesadaran masyarakat dan upaya dari pihak berwenang dapat membawa Aceh Utara menuju eliminasi TB pada tahun 2030.
Usai acara seremonial lalu panitia memanggil delapan warga yang sudah sembuh dari penyakit TB dan mereka diberi hadiah. [Adv]
Kunjungan warga ke Poli Paru terlihat sangat ramai, dengan antrean yang panjang untuk mendapatkan konsultasi dan pengobatan dari para perawat dan dokter di tempat tersebut. Plt Direktur RSUCM, Zulfitri SKM. M.kes., membuka peringatan hari TB dengan harapan agar pada tahun 2030, Aceh Utara dapat tereliminasi dari TB.
Dalam sambutannya, Zulfitri menekankan peran RSUCM, terutama Poli Paru, sebagai sarana utama pencegahan dan pengobatan TB. Saat ini, RSUCM mampu menangani sekitar 420 pasien rawat inap dan 4.100 pasien rawat jalan. Zulfitri mengakui bahwa TB paru merupakan masalah serius di Indonesia, dan pemerintah berkomitmen untuk mengeliminasi penyakit ini pada tahun 2030.
Dokter paru senior, Dr. Indra Buana Sp.P., Subs (k) Onk, FIRS, memberikan semangat kepada warga yang hadir, menekankan pentingnya tetap bahagia dan menjaga pola makan bergizi sebagai bagian dari proses penyembuhan. Dr. Martunis Sp.P. memberikan pemahaman tentang tata cara pengobatan dan pencegahan TB kepada warga yang menunggu pelayanan medis di Poli Paru.
Ketua Panitia Peringatan Hari TB Sedunia, Dr. Puspa Rosfadila Sp.P., didampingi Humas RSUCM Dr. Hary Laksamana, menjelaskan bahwa peringatan hari TB merupakan agenda tetap RSUCM. Acara seremonial diakhiri dengan penghargaan kepada delapan warga yang berhasil sembuh dari TB sebagai bentuk apresiasi dan motivasi bagi yang lainnya.
Semoga kesadaran masyarakat dan upaya dari pihak berwenang dapat membawa Aceh Utara menuju eliminasi TB pada tahun 2030.
Usai acara seremonial lalu panitia memanggil delapan warga yang sudah sembuh dari penyakit TB dan mereka diberi hadiah. [Adv]
Via
Adv