Adv
Budpar
Digitalisasi Museum Tsunami Banda Aceh: Layanan Pembayaran Non-Tunai dengan QRIS
BANDA ACEH – Mengunjungi Museum Tsunami di Banda Aceh kini semakin mudah dan nyaman dengan adanya layanan pembayaran non-tunai menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Inisiatif ini bertujuan memberikan pelayanan maksimal kepada pengunjung sekaligus mempercepat digitalisasi sektor pariwisata di Aceh.
Uji coba penggunaan QRIS di Museum Tsunami telah dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Aceh, bekerja sama dengan Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA) dan Bank Aceh Syariah (BAS) pada Jumat 5 April 2024. Bank Indonesia mendukung penuh implementasi kebijakan ini sebagai langkah maju dalam penerapan teknologi digital di sektor publik.
Rachmat Ryanto, Kepala Tim Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran KPwBI Provinsi Aceh, mengungkapkan harapannya agar penggunaan QRIS dapat diperluas ke sektor penerimaan lainnya di kompleks Museum Tsunami, seperti parkir dan penjualan suvenir.
"KPwBI Provinsi Aceh siap mendukung implementasi QRIS dengan berbagai program promosi yang dapat diberikan kepada masyarakat atau pengunjung yang membeli tiket masuk menggunakan QRIS," kata Rachmat.
Komitmen untuk mempercepat digitalisasi di sektor pendapatan daerah ini merupakan hasil kerja sama erat antara BPKA, BAS, dan KPwBI Provinsi Aceh. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal, berharap kebijakan ini dapat diimplementasikan dengan baik menjelang libur lebaran Idul Fitri 1445 H dan cuti bersama, guna memberikan pelayanan yang optimal kepada para pengunjung.
"Hal ini merupakan hasil kerja sama antar berbagai pihak dalam mengelektronifikasi transaksi di Provinsi Aceh. Museum Tsunami Aceh salah satu unit yang menjadi piloting pertama menerapkan QRIS sebagai metode pembayaran tiket masuk," jelas Almuniza. Ia menambahkan bahwa Museum Tsunami siap menyambut wisatawan dengan pameran baru bertema gajah, hewan yang memiliki peran penting dalam sejarah Aceh, terutama pasca-tsunami.
"Gajah memiliki peran penting saat Tsunami Aceh. Saat kendaraan berat tidak mampu melintas medan yang sangat berantakan, gajah memiliki peranan dalam membersihkan area setelah tragedi," tambah Almuniza.
Langkah digitalisasi ini sejalan dengan peningkatan nilai Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (IETPD) Provinsi Aceh, yang per semester II 2023 telah masuk kategori digital. Ini juga merupakan persiapan Pemerintah Aceh dalam menyambut tamu Pekan Olah Raga Nasional (PON) pada bulan September nanti.
Dengan adanya layanan pembayaran non-tunai, diharapkan masyarakat dari luar daerah Aceh yang telah terbiasa menggunakan pembayaran digital dapat terfasilitasi dengan baik selama berada di Provinsi Aceh.
Inisiatif penggunaan QRIS di Museum Tsunami Banda Aceh tidak hanya mempercepat digitalisasi tetapi juga meningkatkan efisiensi dan kenyamanan bagi para pengunjung. Langkah ini diharapkan menjadi model bagi destinasi wisata lain di Aceh dalam upaya memberikan pelayanan yang lebih baik dan modern. [Adv]
Inisiatif ini bertujuan memberikan pelayanan maksimal kepada pengunjung sekaligus mempercepat digitalisasi sektor pariwisata di Aceh.
Uji coba penggunaan QRIS di Museum Tsunami telah dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Aceh, bekerja sama dengan Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA) dan Bank Aceh Syariah (BAS) pada Jumat 5 April 2024. Bank Indonesia mendukung penuh implementasi kebijakan ini sebagai langkah maju dalam penerapan teknologi digital di sektor publik.
Rachmat Ryanto, Kepala Tim Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran KPwBI Provinsi Aceh, mengungkapkan harapannya agar penggunaan QRIS dapat diperluas ke sektor penerimaan lainnya di kompleks Museum Tsunami, seperti parkir dan penjualan suvenir.
"KPwBI Provinsi Aceh siap mendukung implementasi QRIS dengan berbagai program promosi yang dapat diberikan kepada masyarakat atau pengunjung yang membeli tiket masuk menggunakan QRIS," kata Rachmat.
Komitmen untuk mempercepat digitalisasi di sektor pendapatan daerah ini merupakan hasil kerja sama erat antara BPKA, BAS, dan KPwBI Provinsi Aceh. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal, berharap kebijakan ini dapat diimplementasikan dengan baik menjelang libur lebaran Idul Fitri 1445 H dan cuti bersama, guna memberikan pelayanan yang optimal kepada para pengunjung.
"Hal ini merupakan hasil kerja sama antar berbagai pihak dalam mengelektronifikasi transaksi di Provinsi Aceh. Museum Tsunami Aceh salah satu unit yang menjadi piloting pertama menerapkan QRIS sebagai metode pembayaran tiket masuk," jelas Almuniza. Ia menambahkan bahwa Museum Tsunami siap menyambut wisatawan dengan pameran baru bertema gajah, hewan yang memiliki peran penting dalam sejarah Aceh, terutama pasca-tsunami.
"Gajah memiliki peran penting saat Tsunami Aceh. Saat kendaraan berat tidak mampu melintas medan yang sangat berantakan, gajah memiliki peranan dalam membersihkan area setelah tragedi," tambah Almuniza.
Langkah digitalisasi ini sejalan dengan peningkatan nilai Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (IETPD) Provinsi Aceh, yang per semester II 2023 telah masuk kategori digital. Ini juga merupakan persiapan Pemerintah Aceh dalam menyambut tamu Pekan Olah Raga Nasional (PON) pada bulan September nanti.
Dengan adanya layanan pembayaran non-tunai, diharapkan masyarakat dari luar daerah Aceh yang telah terbiasa menggunakan pembayaran digital dapat terfasilitasi dengan baik selama berada di Provinsi Aceh.
Inisiatif penggunaan QRIS di Museum Tsunami Banda Aceh tidak hanya mempercepat digitalisasi tetapi juga meningkatkan efisiensi dan kenyamanan bagi para pengunjung. Langkah ini diharapkan menjadi model bagi destinasi wisata lain di Aceh dalam upaya memberikan pelayanan yang lebih baik dan modern. [Adv]
Via
Adv