Adv
Budpar
Wisata
Pantai Lancok, Wisata Pantai dengan Kelezatan Mie Kepiting
Pantai Lancok merupakan pantai yang menjadi saksi bisu dari kejadian besar yang melanda Aceh. Kejadian yang menggemparkan dunia bahkan menjadi duka kesedihan untuk semua manusia yang mengetahuinya. Pantai yang merekam musibah Tsunami yang terjadi pada tanggal 26 desember 2004 silam, sebuah tragedi yang pasti tidak ingin di alami oleh siapapun yang bernafas di dunia ini.
Selalu ada hikmah di balik kejadian, inilah yang terjadi pada Pantai Lancok. Pantai yang beberapa tahun lalu di porak porandakan oleh hantaman gelombang besar Tsunami, kini perlahan bermetamorfosis menjadi objek wisata yang selalu ramai di kunjungi banyak orang dari berbagai daerah. Seolah Tuhan ingin menghapus duka umat manusia melalui keindahan yang terdapat pada pantai ini.
Pantai Lancok terletak di Desa Lancok, Kecamatan Syamtalira Bayu, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh. Lebih tepatnya tempat wisata ini berjarak 14 kilometer dari Kota Lhokseumawe. Untuk para wisatawan yang datang dari Banda Aceh atau Sumatera Utara dapat menggunakan jalan Medan-Banda Aceh. Lalu bisa mengambil jalan di samping Lapangan Bayu, yang berada tepat di depan Kantor Kecamatan Syamtalira Bayu.
Setelah itu, wisatawan harus berkendara kurang lebih 5 kilometer hingga menemui tikungan yang terdapat sebuah pamflet himbauan tentang melestarikan lingkungan. Dari tikungan tersebut, lokasi Pantai Lancok tak jauh lagi, jalanan yang telah diaspal pun memungkinkan wisatawan untuk menggunakan segala alat transportasi darat untuk menuju ke pantai ini.
Hembusan angin yang berasal dari arah laut, perlahan menyibak daun nyiur yang melambai-lambai. Suara deburan ombak yang tiada henti-hentinya, bagai alunan musik syahdu yang perlahan membawa kita pada keheningan. Sejauh mata memandang hanya kebiruan laut yang tampak di mata.
Satu persatu perahu kecil nelayan mengapung tenang mencari ikan. Begitu damai dan indah, mungkin kesan inilah yang ingin di sampaikan oleh Pantai Lancok. Kaki bagaikan di manja ketika kita melangkah di atas pasir putih yang lembut. Jejak-jejak kaki yang kita tinggalkan di sepanjang pantai perlahan menghilang tersapu ombak.
Semua keindahan yang di tawarkan Pantai Lancok seolah menghipnotis wisatawan untuk ingin kembali lagi di tempat wisata ini. Tempat dimana kita bisa merasa berada di surga kecil, surga yang memang sengaja di ciptakan Tuhan untuk menyembuhkan kesedihan karena bencana Tsunami Aceh.
Sampai di kawasan ini, wisatawan akan melihat sebagian garis pantai yang di bentengi tanggul untuk penahan deburan ombak. Dari atas tanggul banyak para pengunjung yang melepas hobi dengan memancing.
Pada sisi lainnya, wisatawan juga akan menemukan pantai yang tak memiliki tanggul sehingga akan berhadapan langsung dengan hamparan lautan luas. Di tempat ini yang biasanya menjadi tempat favorit wisatawan untuk bermain air, mandi, berenang, bermain ombak atau sekedar duduk santai diatas pasir sembari menikmati indahnya lautan.
Selain menikmati keindahan Pantai Lancok, kamu juga bisa berwisata kuliner dengan menyantap hidangan lezat yang khas yaitu mie kepiting. Namun kamu harus bersabar, karena proses pembuatan kuliner ini memakan waktu hingga satu jam, hal ini dilakukan untuk menghilangkan bau dari kepiting tersebut. Kepiting-kepiting ini di beli pedagang dari petani tambak lokal yang tidak jauh dari lokasi Pantai Lancok. Jadi sudah dapat di pastikan kepiting-kepting ini selalu fresh dan dijamin kualitasnya.
Selalu ada hikmah di balik kejadian, inilah yang terjadi pada Pantai Lancok. Pantai yang beberapa tahun lalu di porak porandakan oleh hantaman gelombang besar Tsunami, kini perlahan bermetamorfosis menjadi objek wisata yang selalu ramai di kunjungi banyak orang dari berbagai daerah. Seolah Tuhan ingin menghapus duka umat manusia melalui keindahan yang terdapat pada pantai ini.
Pantai Lancok terletak di Desa Lancok, Kecamatan Syamtalira Bayu, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh. Lebih tepatnya tempat wisata ini berjarak 14 kilometer dari Kota Lhokseumawe. Untuk para wisatawan yang datang dari Banda Aceh atau Sumatera Utara dapat menggunakan jalan Medan-Banda Aceh. Lalu bisa mengambil jalan di samping Lapangan Bayu, yang berada tepat di depan Kantor Kecamatan Syamtalira Bayu.
Setelah itu, wisatawan harus berkendara kurang lebih 5 kilometer hingga menemui tikungan yang terdapat sebuah pamflet himbauan tentang melestarikan lingkungan. Dari tikungan tersebut, lokasi Pantai Lancok tak jauh lagi, jalanan yang telah diaspal pun memungkinkan wisatawan untuk menggunakan segala alat transportasi darat untuk menuju ke pantai ini.
Hembusan angin yang berasal dari arah laut, perlahan menyibak daun nyiur yang melambai-lambai. Suara deburan ombak yang tiada henti-hentinya, bagai alunan musik syahdu yang perlahan membawa kita pada keheningan. Sejauh mata memandang hanya kebiruan laut yang tampak di mata.
Satu persatu perahu kecil nelayan mengapung tenang mencari ikan. Begitu damai dan indah, mungkin kesan inilah yang ingin di sampaikan oleh Pantai Lancok. Kaki bagaikan di manja ketika kita melangkah di atas pasir putih yang lembut. Jejak-jejak kaki yang kita tinggalkan di sepanjang pantai perlahan menghilang tersapu ombak.
Semua keindahan yang di tawarkan Pantai Lancok seolah menghipnotis wisatawan untuk ingin kembali lagi di tempat wisata ini. Tempat dimana kita bisa merasa berada di surga kecil, surga yang memang sengaja di ciptakan Tuhan untuk menyembuhkan kesedihan karena bencana Tsunami Aceh.
Sampai di kawasan ini, wisatawan akan melihat sebagian garis pantai yang di bentengi tanggul untuk penahan deburan ombak. Dari atas tanggul banyak para pengunjung yang melepas hobi dengan memancing.
Pada sisi lainnya, wisatawan juga akan menemukan pantai yang tak memiliki tanggul sehingga akan berhadapan langsung dengan hamparan lautan luas. Di tempat ini yang biasanya menjadi tempat favorit wisatawan untuk bermain air, mandi, berenang, bermain ombak atau sekedar duduk santai diatas pasir sembari menikmati indahnya lautan.
Selain mie kepiting petelur, kalian juga bisa menjajal menu lain yang ada di Pantai Lancok seperti mie Aceh yang bagian atas mie di taburi dengan saos tomat dan acar sebagi pelengkapnya. Untuk bisa menikmati makanan lezat di atas kalian cukup menyiapkan uang sebesar Rp. 25.000 untuk satu porsi dan Rp. 10.000 untuk es kelapa muda. [Adv]
Via
Adv