Aceh Utara
Adv
Dinkes Acut
Ia mengajak seluruh camat dan pihak terkait untuk mendukung dan berkoordinasi guna mensukseskan program ini di wilayah kerja masing-masing. "Gerakan ini, resmi kita mulai guna untuk mempercepat penekanan angka stunting di Kabupaten Aceh Utara," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Amir Syarifuddin, SKM, MM menjelaskan, aksi serentak pencegahan stunting dilakukan melalui berbagai tahapan. Mulai dari pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi, validasi, dan intervensi bagi seluruh calon pengantin (catin), ibu hamil, dan balita secara berkelanjutan.
Menurut Amir Syarifuddin, balita yang rentan menderita stunting akan terlihat dari tinggi badan tidak naik atau kurang, gizinya kurang, bahkan mengalami gizi buruk. Semua persoalan yang dialami anak-anak tersebut akan terdata mulai dari tingkat posyandu, puskesmas, serta rumah sakit. [Adv]
Pj Bupati Aceh Utara Canangkan Kegiatan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting
ACEH UTARA - Dalam rangka meningkatkan percepatan penanganan stunting, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Utara, dalam hal ini Penjabat (Pj) Bupati Aceh Utara, Dr. Drs. Mahyuzar, M.Si bersama Forkopimda dan seluruh stakeholder melakukan pencanangan (kickoff) gerakan intervensi serentak pencegahan stunting Kabupaten Aceh Utara Tahun 2024.
Kegiatan Kick Off Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Aceh Utara dilaksanakan di Desa Seumirah Nisam Antara, Senin, 10 Juni 2024. Program Gerakan Intervensi Serenatak Pencegahan Stunting tahun 2024 ini diadakan di seluruh Posyandu di Kabupaten Aceh Utara.
Mahyuzar mengatakan program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan pencegahan stunting di kalangan ibu hamil (bumil), bayi dan balita, hingga calon pengantin (catin).
Gerakan Intervensi ini diharapkan dapat memestikan 100 persen ibu hamil dan balita hadir di posyandu untuk menjalini berbagai pemeriksaan kesehatan.
Pemeriksaan dimaksud, termasuk pengukuran lingkar lengan atas (Lila) untuk Ibu hamil dan penimbangan berat badan, serta pengukuran panjang tinggi badan untuk balita mengunakan alat antropometri terstandar yang terkalibirasi.
Kegiatan ini didukung oleh surat edaran dari berbagai kementerian, termasuk Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, Kepala BKKBN Pusat, Kementerian Desa, Pembagunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi, Serta Kementerian Agama Republik Indonesia.
"Dengan program ini, diharapkan mampu menekan angka stunting di Kabupaten Aceh Utara dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara keseluruhan," ucap Mahyuzar saat Kick Off Intervensi Serentak Cegah Stunting dihadiri Plt Ketua TP-PKK Aceh Utara Ny Awirdalina Mahyuzar, Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Amir Syarifuddin, SKM, MM.
Kegiatan Kick Off Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Aceh Utara dilaksanakan di Desa Seumirah Nisam Antara, Senin, 10 Juni 2024. Program Gerakan Intervensi Serenatak Pencegahan Stunting tahun 2024 ini diadakan di seluruh Posyandu di Kabupaten Aceh Utara.
Mahyuzar mengatakan program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan pencegahan stunting di kalangan ibu hamil (bumil), bayi dan balita, hingga calon pengantin (catin).
Gerakan Intervensi ini diharapkan dapat memestikan 100 persen ibu hamil dan balita hadir di posyandu untuk menjalini berbagai pemeriksaan kesehatan.
Pemeriksaan dimaksud, termasuk pengukuran lingkar lengan atas (Lila) untuk Ibu hamil dan penimbangan berat badan, serta pengukuran panjang tinggi badan untuk balita mengunakan alat antropometri terstandar yang terkalibirasi.
Kegiatan ini didukung oleh surat edaran dari berbagai kementerian, termasuk Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, Kepala BKKBN Pusat, Kementerian Desa, Pembagunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi, Serta Kementerian Agama Republik Indonesia.
"Dengan program ini, diharapkan mampu menekan angka stunting di Kabupaten Aceh Utara dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara keseluruhan," ucap Mahyuzar saat Kick Off Intervensi Serentak Cegah Stunting dihadiri Plt Ketua TP-PKK Aceh Utara Ny Awirdalina Mahyuzar, Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Amir Syarifuddin, SKM, MM.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Amir Syarifuddin, SKM, MM menjelaskan, aksi serentak pencegahan stunting dilakukan melalui berbagai tahapan. Mulai dari pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi, validasi, dan intervensi bagi seluruh calon pengantin (catin), ibu hamil, dan balita secara berkelanjutan.
Menurut Amir Syarifuddin, balita yang rentan menderita stunting akan terlihat dari tinggi badan tidak naik atau kurang, gizinya kurang, bahkan mengalami gizi buruk. Semua persoalan yang dialami anak-anak tersebut akan terdata mulai dari tingkat posyandu, puskesmas, serta rumah sakit. [Adv]
Via
Aceh Utara