Pj Bupati Aceh Utara: Stunting Penghambat Terbesar Menyiapkan SDM Berkualitas

ACEH UTARA - Pj Bupati Aceh Utara  mengatakan, stunting merupakan penghambat terbesar dalam penyiapan sumber daya manusia atau SDM yang berkualitas.

Hal itu dikatakan pada Launching Intervensi Serentak Pencegahan Stunting yang bertempat di Meunasah Gampong Keudeh Alue Ie Puteh Kecamatan Baktiya, Rabu (12/6/2024) yang digelar Dinas kesehatan Kabupaten Aceh Utara. 

Turut hadir pada kegiatan ini unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Sejumlah Kepala Perangkat Daerah yang tergabung dalam tim percepatan penurunan stunting dan stakeholder terkait.

Pj Bupati Aceh Utara, Dr. Drs. Mahyuzar, M.Si, menyampaikan permasalahan stunting menjadi penghambat terbesar dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, karena tidak hanya merugikan dari segi kesehatan tapi juga dari sisi produktivitas dan ekonomi.

"Gerakan dan kebijakan inovatif sebagai gerakan bersama yang melibatkan semua pemangku kepentingan dari tingkat pusat hingga Pemerintah desa, untuk mencegah bertambahnya kasus stunting baru. Semua Perangkat Daerah punya tanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan ini," kata Mahyuzar.

Mahyuzar juga mengajak semua pihak untuk terus berkomitmen dan berkolaborasi dalam program percepatan penurunan stunting, demi tercapainya cita-cita mulia yaitu menyiapkan generasi penerus Bangsa yang sehat, cerdas dan berkualitas. 

Di samping itu kepada Geuchik diminta agar memperhatikan keluarga beresiko stunting yaitu keluarga yang mempunyai resiko akan melahirkan kasus stunting baru, keluarga yang mempunyai ibu hamil, ibu pasca persalina, balita dan calon pengantin. Agar penurunan angka stunting dapat dilakukan dari hulu.

Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara Amir Syarifuddin, SKM, MM, didampingi Kepala Puskesmas Baktya Ns.Siti Meutia Salihati, S.Kep, menyampaikan konsep intervensi serentak dilaksanakan dengan upaya berupa penurunan jumlah balita stunting baru.

Kepala Dinas Kesehatan menambahkan, langkah dalam penanganan stunting, Pertama, memastikan ibu hamil yang bermasalah dengan gizi awal mendapatkan penanganan yang tepat, yang ke dua, pihaknya juga akan meminta para calon pengantin untuk juga melakukan pengecekan ke posyandu guna memastikan mereka siap menikah dan memiliki anak dengan kondisi kesehatan yang optimal.

"Kami ingin memastikan bahwa jika berat badan balita tidak naik dari bulan sebelumnya, segera ada intervensi untuk mencegah masalah gizi yang lebih serius," tambah Amir Syarifuddin.

Dia mengatakan tahapan konvergensi dalam pelaksanaan intervensi serentak dimulai dari fase persiapan di Mei 2024, fase pelaksanaan pada Juni 2024 dan fase intervensi lanjutan pada Juli 2024 dan seterusnya. 

"Dengan dilaksanakannya Intervensi Serentak Pencegahan Stunting, diharapkan tercapai target zero stunting," paparnya. [Adv]
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru