Pemkab Aceh Utara Intensifkan Penanganan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem

ACEH UTARA - Dalam upaya serius mengatasi masalah stunting dan gizi buruk, Penjabat (Pj) Bupati Aceh Utara, Dr. Mahyuzar, menginstruksikan jajarannya untuk memberikan perhatian khusus terhadap isu-isu kesehatan yang mendesak. 

Pada Rabu, 4 September 2024, Muspika Seunuddon bersama Kepala Puskesmas Blang Glumpang melakukan kunjungan ke Gampong Cot Patisah, Kecamatan Seunuddon, guna meninjau langsung kondisi Muhammad Khalis, seorang anak berusia 11 tahun yang mengalami gangguan pertumbuhan akibat stunting.

Kunjungan ini menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Aceh Utara dalam menangani masalah stunting yang selama ini kerap dikritik masyarakat. 

"Kunjungan ini membantah anggapan bahwa kami tidak fokus pada penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem," tegas Dr. Mahyuzar, menekankan pentingnya perhatian pemerintah dalam mengatasi dua isu krusial tersebut.

Kondisi Muhammad Khalis dan Latar Belakang Kasus

Muhammad Khalis mulai mengalami gangguan pertumbuhan sejak usia 2 tahun, setelah mengalami benturan di kepala. Laporan dari Puskesmas Blang Glumpang menyebutkan bahwa Khalis menderita pembengkakan, penurunan nafsu makan, serta kejang-kejang yang berlanjut. 

Meskipun telah dirujuk ke RSU Cut Meutia dan RSU Zainoel Abidin, keterbatasan ekonomi keluarganya membuat mereka kesulitan melanjutkan perawatan.

Kini, keluarga Muhammad Khalis sedang mencari solusi terbaik untuk mendukung pengobatannya, dengan bantuan pemerintah dan pihak terkait.

Inisiatif Dr. Mahyuzar dalam Menangani Kemiskinan dan Stunting

Sejak menjabat, Dr. Mahyuzar telah meluncurkan sejumlah program strategis untuk menangani kemiskinan ekstrem dan stunting. Beberapa di antaranya adalah:

Bantuan Langsung Tunai (BLT): Program ini dirancang untuk membantu keluarga miskin dalam memenuhi kebutuhan pokok mereka.

Pelatihan Keterampilan dan Wirausaha: Hingga saat ini, sekitar 2.000 orang telah dilatih dalam bidang pertanian, kerajinan tangan, dan UMKM. Sebanyak 500 di antaranya berhasil memulai usaha baru.

Pemberian Makanan Tambahan (PMT):
Sebanyak 20.000 anak dan ibu hamil di Aceh Utara telah menerima bantuan makanan bergizi.

Edukasi Gizi: Program edukasi melibatkan 150 petugas kesehatan yang bertugas memberikan pemahaman tentang pentingnya gizi seimbang di sekolah dan Puskesmas.

Program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat)

Salah satu inisiatif andalan Pemkab Aceh Utara dalam mengatasi stunting adalah Program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat). Program ini berfokus pada pemenuhan gizi yang berkelanjutan melalui berbagai kegiatan edukatif dan praktis. 

Peserta: Kader kesehatan, masyarakat umum, serta LSM yang bergerak di bidang kesehatan dan gizi turut berpartisipasi dalam program ini.

Edukasi Gizi: Menyediakan informasi mengenai asupan nutrisi seimbang dan pemanfaatan bahan makanan lokal.

Pemberian Makanan Tambahan: Distribusi makanan sehat bagi ibu hamil dan anak-anak.

Pelatihan dan Workshop: Mengajarkan kader kesehatan serta masyarakat cara menyajikan makanan bergizi dengan baik.

Penyuluhan Kesehatan: Memberikan pemahaman tentang pentingnya gizi dalam mencegah stunting.

Program Dashat diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi serta memberdayakan mereka untuk aktif dalam mengatasi masalah stunting di tingkat lokal.

Dengan komitmen yang kuat dan berbagai inisiatif strategis, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara optimis mampu mengurangi angka stunting dan kemiskinan ekstrem, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. 
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru