Lhokseumawe Capai 82% Desa Bebas Buang Air Besar Sembarangan, Menuju 100% Desa ODF

LHOKSEUMAWE - Kota Lhokseumawe berhasil mencapai 82% desa yang dinyatakan sebagai Desa ODF (Open Defecation Free) atau bebas dari buang air besar sembarangan, dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bersih di Aceh. 

Pencapaian ini disampaikan oleh Staf Ahli Wali Kota Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Bukhari, S.Sos, M.Si., yang mewakili Penjabat (Pj) Wali Kota Lhokseumawe, saat membuka kegiatan Advokasi Membangun Komitmen Percepatan Stop Buang Air Besar Sembarangan di Aula Kantor Wali Kota Lhokseumawe, Rabu (09/10/2024).

"Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Kota Lhokseumawe, tetapi juga menjadi contoh bagi daerah lain di Aceh," ujar Bukhari. "Kami berharap capaian ini dapat terus ditingkatkan hingga seluruh desa di Kota Lhokseumawe mencapai status ODF," tambahnya.

Keberhasilan ini merupakan buah dari kerja keras dan komitmen bersama, mulai dari pemerintah daerah, masyarakat, hingga berbagai lembaga terkait. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang memiliki akses terhadap sanitasi layak, risiko penyakit akibat sanitasi buruk, seperti diare dan penyakit kulit, dapat ditekan. Ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Kota Lhokseumawe.

Meskipun capaian ini patut diapresiasi, Bukhari menegaskan bahwa masih ada beberapa desa yang belum sepenuhnya bebas dari praktik buang air besar sembarangan. "Kita masih menghadapi beberapa tantangan seperti keterbatasan infrastruktur di beberapa wilayah, kondisi geografis yang sulit, serta faktor sosial budaya," jelasnya.

Strategi dan Langkah Konkret Pemko Lhokseumawe

Untuk mengatasi tantangan tersebut, Pemerintah Kota Lhokseumawe telah merancang sejumlah strategi, seperti pembangunan fasilitas sanitasi yang mencakup pembuatan jamban keluarga, toilet umum, dan septic tank secara berkelanjutan. Selain itu, sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya sanitasi yang baik dan sehat terus digencarkan kepada masyarakat.

"Kolaborasi yang kuat antara pemerintah daerah, provinsi, lembaga swadaya masyarakat, dan mitra pembangunan menjadi kunci sukses program ini," kata Bukhari. Dengan dukungan berbagai pihak, Pemko Lhokseumawe optimis mampu mencapai target 100% desa ODF dalam waktu dekat.

Kepala UNICEF Perwakilan Aceh, Andi Yoga Tama, turut memberikan apresiasi terhadap pencapaian ini. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Aceh per September 2024, akses sanitasi di Aceh telah mencapai 91,45%, menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun 2023.

"Data ini menjadi bukti bahwa upaya kita dalam meningkatkan akses sanitasi telah berada di jalur yang tepat," ujar Andi. "Keberhasilan Kota Lhokseumawe dalam menciptakan desa-desa bebas buang air besar sembarangan menunjukkan komitmen kuat untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan layak huni bagi warganya."

Pj Wali Kota Lhokseumawe, melalui Bukhari, menegaskan bahwa upaya mencapai 100% desa ODF akan terus menjadi prioritas utama. "Dengan sinergi dan kerja sama yang kuat dari semua pihak, kami optimis target ini akan tercapai dan memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat serta pembangunan daerah," tutupnya.

Dengan komitmen yang kuat, Kota Lhokseumawe tidak hanya menargetkan peningkatan akses sanitasi, tetapi juga berupaya menciptakan lingkungan yang lebih sehat, mendukung kesejahteraan masyarakat, dan meningkatkan kualitas hidup seluruh warganya. [Adv]
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru