Pemko Lhokseumawe Gelar Rapat Koordinasi Kewaspadaan Dini, Antisipasi Potensi Konflik Sosial di Masyarakat

LHOKSEUMAWE - Pemerintah Kota Lhokseumawe melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) menggelar Rapat Koordinasi Kewaspadaan Dini Tingkat Kota pada 15 Oktober 2024. Kegiatan ini menjadi agenda tahunan yang selalu dilaksanakan oleh Pemko Lhokseumawe untuk memetakan potensi-potensi konflik sosial yang mungkin timbul di tengah masyarakat, dengan tujuan menciptakan suasana yang aman dan nyaman bagi seluruh warga serta pengunjung dari luar daerah.

Rapat tersebut dipimpin oleh Asisten I Pemerintah Kota Lhokseumawe, Muhammad Maxalmina, yang hadir mewakili Penjabat (Pj) Wali Kota Lhokseumawe. Dalam rapat ini, berbagai isu dan masalah yang telah dihimpun dari seluruh gampong di Kota Lhokseumawe menjadi fokus pembahasan, dengan harapan permasalahan tersebut dapat diidentifikasi dan dikelola secara preventif sebelum berkembang menjadi konflik yang lebih besar.

Dalam pemaparannya, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kabankesbangpol) Lhokseumawe, Zulkifli menjelaskan bahwa pemetaan potensi konflik sosial merupakan langkah krusial dalam menjaga stabilitas dan ketertiban di wilayah tersebut. Informasi dari setiap gampong di Kota Lhokseumawe telah dihimpun secara rinci dan disampaikan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk segera ditindaklanjuti.

"Kami berupaya melakukan pemetaan sejak dini terhadap segala potensi yang dapat menimbulkan konflik sosial. Dengan demikian, langkah-langkah antisipasi bisa segera dilakukan oleh OPD terkait untuk memastikan situasi tetap kondusif," ujar Zulkifli.

Pj Wali Kota Lhokseumawe, A. Hanan, melalui Muhammad Maxalmina, menyampaikan pesan bahwa pencegahan adalah langkah terbaik dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Dengan mengidentifikasi potensi konflik lebih awal, pemerintah daerah dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk mencegah eskalasi masalah yang dapat mengancam ketentraman warga.

"Kami berharap dengan adanya rapat koordinasi ini, semua pihak dapat lebih siap dan tanggap dalam menghadapi berbagai situasi yang mungkin muncul. Jangan sampai konflik kecil berkembang menjadi masalah besar yang sulit dikendalikan," ungkap Muhammad Maxalmina.

Muhammad Maxalmina menekankan bahwa sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam upaya pencegahan konflik sosial. Menurutnya, pendekatan preventif yang didukung oleh pemetaan masalah yang akurat dapat memberikan dampak positif dalam menjaga stabilitas wilayah.

Langkah-Langkah Konkret untuk Mencegah Konflik

Kepala Bankesbangpol Lhokseumawe menyampaikan bahwa hasil dari pemetaan ini akan digunakan untuk merancang langkah-langkah konkret dalam mencegah konflik sosial. Langkah-langkah tersebut mencakup peningkatan komunikasi dengan tokoh masyarakat, penyuluhan kepada warga mengenai pentingnya hidup berdampingan dengan damai, serta peningkatan patroli keamanan di wilayah yang dianggap rawan konflik.

"Fokus kami adalah mengedukasi masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan sosialnya dan tidak mudah terpancing oleh isu-isu yang bisa memecah belah," jelas Zulkifli. "Kami juga akan meningkatkan kerjasama dengan tokoh-tokoh agama dan adat untuk memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan persatuan di tengah masyarakat."

Komitmen Bersama untuk Mewujudkan Kota yang Aman

Rapat Koordinasi Kewaspadaan Dini ini merupakan komitmen Pemko Lhokseumawe dalam menjaga keamanan dan kenyamanan warganya. Dengan melibatkan semua pihak dalam penyusunan strategi kewaspadaan, Lhokseumawe bertekad untuk menjadi kota yang aman, damai, dan stabil bagi semua orang yang tinggal atau berkunjung ke sana.

Pemko Lhokseumawe juga berharap agar masyarakat ikut serta dalam menjaga keamanan lingkungan mereka dengan melaporkan segala bentuk ancaman atau potensi gangguan yang ditemui. Dengan demikian, setiap pihak dapat bekerja sama dalam menciptakan suasana yang harmonis dan kondusif di Kota Lhokseumawe.

Rapat Koordinasi Kewaspadaan Dini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) yang diwakili oleh Kepala Seksi Pidana Umum (Kasipidum), Komandan Kodim yang diwakili oleh Danramil, serta anggota Tim Kewaspadaan Dini dan Forum Kewaspadaan Dini Kota Lhokseumawe, untuk mendiskusikan langkah-langkah strategis dalam menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah tersebut, dalam menghadapi segala tantangan sosial yang mungkin timbul. Upaya ini tidak hanya untuk hari ini, tetapi juga sebagai persiapan jangka panjang demi masa depan yang lebih baik bagi seluruh masyarakatnya. [Adv]
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru