Pemko Lhokseumawe Gelar Rembuk Stunting 2024, Target Turunkan 14% Angka Stunting

LHOKSEUMAWE -  Pemerintah Kota (Pemko) Lhokseumawe menggelar rembuk stunting tahun 2024 di Aula Setdako Lhokseumawe, Senin (14/10/2024). Acara tersebut dihadiri oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), para kepala dinas, serta para orang tua asuh anak stunting, dengan agenda utama pembentukan tim penurunan stunting untuk tahun 2024.

Penjabat (Pj) Wali Kota Lhokseumawe, A Hanan, SP, MM, secara resmi membuka kegiatan ini dengan menegaskan pentingnya sinergi dalam upaya penanganan stunting. "Rembuk ini sangat penting dan strategis untuk menyinkronkan program-program penanganan stunting yang dijalankan oleh Pemko Lhokseumawe bersama Forkopimda, DPRK, Kajari, serta pihak terkait lainnya," ungkap A Hanan dalam sambutannya.

Salah satu agenda utama dalam rembuk stunting tersebut adalah pembentukan tim penurunan stunting tahun 2024. A Hanan berharap tim ini dapat segera merumuskan solusi konkret untuk menurunkan angka stunting di Kota Lhokseumawe. "Kami ingin tim yang dibentuk mampu menghasilkan langkah-langkah strategis untuk menurunkan angka stunting secara signifikan," ujar A Hanan.

Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 yang dirilis pada April 2024, angka stunting di Kota Lhokseumawe telah menunjukkan penurunan signifikan. "Dari angka sebelumnya 28,7%, kini turun menjadi 20,1%. Ini merupakan penurunan sebesar 7,4%, menjadikan Lhokseumawe sebagai daerah dengan angka stunting terendah kedua di Provinsi Aceh," jelas A Hanan dengan optimis.

Tidak hanya itu, data dari Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) hingga September 2024 menunjukkan bahwa jumlah balita stunting di Kota Lhokseumawe tercatat sebanyak 735 anak dari total 14.851 balita, atau setara dengan 4,9%. "Capaian ini adalah hasil kerja keras yang patut kita syukuri bersama," tambahnya.

Target Penurunan Stunting Tahun 2024

Pemko Lhokseumawe berkomitmen untuk terus menekan angka stunting hingga akhir tahun 2024. A Hanan menargetkan penurunan sebesar 14% dari angka stunting yang ada saat ini. "Kami akan terus bekerja keras dengan berbagai program dan koordinasi yang terstruktur agar target ini bisa tercapai," tegasnya.

Rembuk stunting ini juga melibatkan para orang tua asuh anak stunting, yang merupakan komponen penting dalam upaya penanganan masalah gizi buruk. Kehadiran mereka diharapkan dapat menginspirasi masyarakat luas untuk ikut serta dalam upaya menurunkan angka stunting di Kota Lhokseumawe.

Selain itu, Pemko Lhokseumawe juga memperkuat kolaborasi antara berbagai pihak seperti dinas kesehatan, pendidikan, dan instansi terkait lainnya untuk menciptakan program yang lebih efektif dan tepat sasaran dalam menangani stunting. Sinergi ini diyakini akan mempercepat tercapainya target penurunan stunting di kota ini.

Optimisme Menuju Zero Stunting

Pj Wali Kota A Hanan menyatakan optimisme bahwa dengan kerjasama yang kuat dan dukungan dari semua pihak, target penurunan stunting di Lhokseumawe dapat tercapai pada akhir tahun 2024. "Kami berharap rembuk ini menghasilkan langkah-langkah yang tepat agar Kota Lhokseumawe bisa mencapai target Zero Stunting di masa depan," tutup A Hanan.

Dengan adanya rembuk stunting 2024, Pemko Lhokseumawe mempertegas komitmennya untuk terus berupaya menurunkan angka stunting dan memastikan bahwa setiap anak di Lhokseumawe mendapatkan gizi yang memadai demi masa depan yang lebih baik. [Adv]
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru