Jelang Pemilu Kepala Daerah, Waspadai Pilihan Pemimpin yang Tidak Bermoral
ACEH TIMUR- Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak untuk tingkat kabupaten/kota dan provinsi pada Rabu, 27 November 2024, akan segera dilaksanakan. Dalam konteks ini, masyarakat Aceh Timur diharapkan dapat dengan cermat memilih pemimpin yang akan memimpin daerah ini selama lima tahun ke depan. Raja M. Husen, seorang putra asli Aceh Timur sekaligus pemerhati politik, mengingatkan pentingnya memilih pemimpin yang berintegritas tinggi dan jauh dari perilaku licik yang merugikan masyarakat.
"Jangan sampai kita terjebak memilih pemimpin yang berkarakter seperti Sengkuni," tegas Raja, dalam wawancara yang dilakukan pada Senin, 25 November 2024.
Menurut Raja, Sengkuni dalam konteks ini adalah simbol dari sosok yang cerdas namun licik, penuh dengan ambisi yang terbungkus dalam intrik dan manipulasi politik. Sosok seperti ini, lanjutnya, selalu bertransformasi sesuai dengan situasi dan kekuasaan yang ia miliki. Watak politik Sengkuni mencerminkan kecenderungan untuk memperlihatkan dua wajah demi mencapai tujuan pribadi, tanpa menghiraukan etika dan martabat.
"Sengkuni adalah representasi dari perilaku politik yang tidak beretika, penuh kelicikan dan kebusukan. Ini adalah sosok yang sangat pandai berbicara dan memanfaatkan akalnya untuk tujuan jahat, seperti memfitnah dan menghasut demi kepentingan diri sendiri," jelas Raja.
Raja juga menekankan bahwa masyarakat Aceh Timur perlu cermat dalam memilih pemimpin yang tidak hanya pandai beretorika, tetapi juga memiliki komitmen untuk membangun daerah ini secara menyeluruh, dari ujung ke ujung, serta dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pemimpin yang ideal, menurutnya, adalah yang siap mengabdikan jiwa dan raganya untuk memajukan Aceh Timur dan menegakkan syariat Islam dengan penuh kesungguhan.
"Pilihan kita harus berdasarkan hati nurani, memilih pemimpin yang tidak hanya pandai berjanji, tetapi benar-benar memiliki integritas dan kemampuan untuk mewujudkan visi-misi yang telah disampaikan. Pilihlah pemimpin yang memiliki komitmen untuk menegakkan nilai-nilai moral dan agama yang luhur, bukan yang hanya menampilkan kepiawaian dalam berkampanye," pungkas Raja.
Selain itu, Raja berharap agar pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang terpilih nantinya dapat menjalankan tugas dan amanah dengan sebaik-baiknya, serta merealisasikan program-program yang telah disampaikan, bukan hanya menjadikan janji manis sebagai alat untuk meraih dukungan sementara. "Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat mewujudkan janji-janji kampanye dengan tindakan nyata, bukan sekadar retorika," tutupnya.
Dengan demikian, Raja mengajak seluruh masyarakat Aceh Timur untuk tidak terjebak dalam pilihan yang merugikan, dan bersama-sama memilih pemimpin yang tidak hanya cerdas, tetapi juga bermoral dan penuh tanggung jawab.(Rel)