Gerombolan Geng Motor Diduga Begal Beraksi di Kutablang, Polisi Sebut Kenakalan Remaja

BIREUEN- Sekelompok Gerombolan remaja geng motor yang diduga begal beraksi, nyaris terjadi insiden di Jalan Raya Medan-Banda Aceh, tepatnya di Desa Paya Rangkuluh, Kecamatan Kutablang, Kabupaten Bireuen, Minggu (15/12/2024). Peristiwa ini menimbulkan keresahan di kalangan pengguna jalan.

Informasi yang dihimpun Media ini menyebutkan, bahwa kelompok tersebut diduga sedang mencari keributan dengan kelompok lain dari wilayah Aceh Utara dan Bireuen. Hal ini memunculkan spekulasi adanya perseteruan antara dua kelompok geng motor yang diduga begal.

Menanggapi laporan warga, Kapolsubsek tor Kutablang, Ipda Jusman, S.Sos, bersama anggotanya langsung mendatangi lokasi kejadian. Mereka juga dibantu personel Intelkam Polres Bireuen dalam melakukan penyisiran hingga pukul 04.30 WIB. Namun, pengejaran menemui kendala di karena sebagian besar pelaku masih berusia di bawah umur.

Teks Foto: Kapolsubsektor Kutablang, Ipda Jusman, S.Sos, saat menanggapi Konfirmasi Wartawan TheAtjehNet. Minggu 15 Desember 2024 malam di Polsubsektor setempat.

"Kami mendapat laporan adanya aktivitas mencurigakan. Setelah mendatangi lokasi dan melakukan pengejaran, kami berhasil mengamankan satu unit sepeda motor dan dua remaja yang mengaku sebagai pelajar SLTA dari Kecamatan Sawang, Aceh Utara. Namun, tidak ditemukan senjata tajam atau barang bukti lainnya sehingga mereka kami lepaskan setelah pemeriksaan," ujar Ipda Jusman.

Sementara itu, satu unit sepeda motor yang diamankan kini berada di Polsubsektor Kutablang untuk proses penyelidikan lebih lanjut. Ipda Jusman menegaskan bahwa pihaknya terus memantau situasi guna mencegah gangguan lebih lanjut.

Meski demikian, peristiwa ini menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat, khususnya pengguna jalan di kawasan tersebut. Warga berharap pihak kepolisian dapat mengambil tindakan tegas terhadap kelompok yang diduga geng motor ini agar insiden serupa tidak terulang.

Pihak berwenang juga mengimbau kepada orang tua untuk mengawasi aktivitas anak-anak mereka, mengingat banyak pelaku insiden ini masih berstatus pelajar. Upaya preventif diharapkan mampu mencegah keterlibatan generasi muda dalam aksi yang berpotensi mengganggu ketertiban umum.(MS)