Puluhan Miliar Anggaran BLUD RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli Disinyalir Tidak Transparan, Berpotensi Korupsi
SIGLI- Pengelolaan anggaran Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli, Kabupaten Pidie, diduga menyimpan potensi penyimpangan yang serius. Dengan nilai anggaran yang mencapai puluhan miliar rupiah, perencanaan dan pelaksanaan nya dinilai tidak transparan, melanggar prinsip-prinsip akuntabilitas dan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).
Menurut seorang tokoh masyarakat Pidie yang enggan disebutkan namanya, ketertutupan dalam penggunaan dana publik ini membuka ruang lebar bagi praktik korupsi."Ketika pengelolaan anggaran negara dilakukan tanpa transparansi, kontrol dari masyarakat menjadi mustahil. Akibatnya, risiko penyimpangan anggaran meningkat tajam, karena publik tidak dapat mengakses informasi terkait sumber maupun rincian penggunaan dana tersebut," tegasnya, pada19 Desember 2024.
Ia menambahkan bahwa pola pengelolaan seperti ini bertentangan dengan asas good governance yang seharusnya menjadi landasan dalam pengelolaan keuangan negara. Tanpa keterbukaan, pelibatan masyarakat dalam pengawasan praktis hilang, membuka celah bagi manipulasi data dan penyalahgunaan kekuasaan.
Melihat indikasi ketidakwajaran ini, masyarakat mendesak Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Perwakilan Aceh bersama Aparat Penegak Hukum (APH) untuk segera mengaudit seluruh alokasi dan penggunaan anggaran BLUD RSUD Tgk Chik Ditiro. Audit mendalam diperlukan untuk memastikan integritas keuangan dan menindak tegas setiap bentuk pelanggaran hukum.
Puluhan miliar rupiah yang digelontorkan untuk pengadaan dan pembangunan di rumah sakit ini adalah uang rakyat, yang semestinya dikelola dengan penuh tanggung jawab dan keterbukaan. Tindakan preventif melalui audit dan penyelidikan hukum diharapkan mampu menegakkan transparansi, sekaligus memberikan efek jera bagi pihak-pihak yang mencoba menyelewengkan anggaran publik. yaitu Pengadaan alat kesehatan ruang rawat inap infusion pump Pagu Rp 110.000.000, Pengadaan alat kesehatan ruang rawat jalan dental unit Pagu Rp 133.500.000,
Pengadaan alat kesehatan ruang rawat inap bed patient 2 crank manual Pagu Rp 449.000.000, Pengadaan bahan medis habis pakai urine bag steril t-valve type 2000 ml Pagu Rp 119.856.081 Pengadaan bahan medis habis pakai infusion set adult Pagu Rp 186.390.000,
Masker bedah hijab Pagu Rp 371.437. 000, Pembangunan gedung ICU anak Pagu Rp 970.000.000, Pengembangan ruang cathlab pagu Rp 529.967.950, Pembangunan gedung ICU anak (biaya perencanaan) pagu Rp 50.000.000, belanja bahan pakai habis obat obatan dan bahan medis habis pakai pagu Rp 21.776.601.175,
Pengadaan obat obatan Tampa merek ringer laktat/ringer lactate @500ml Pagu Rp 424.900.000, Pengadaan obat obatan Tampa merek nacl 0,9%/sodium chloride 0,9% Pagu Rp 383.650.000, Pengadaan obat obatan Tampa merek larutan mengandung karbohidrat+elektrolit glukosa 55.0 G; nacl: 4.5: G D5-1/2Ns Pagu Rp 105.090.000,
Pengadaan obat obatan Tampa merek metronidazole infu 5 Mg ml Pagu Rp 156.780.000, Pengadaan obat obatan Tampa merek hydrochloride hcl nicardipn lnj 1 mg ml pagu Rp 98.565.500, Pengadaan obat obatan pagu Omeprazol/Omeprazole/ Omeprazole sodium lnj 40mg pagu Rp 317625.000,
Pengadaan bahan medis habis pakai hand rub 500 ml pagu Rp 237.261.000, Pengadaan bahan medis habis pakai nasal oxygen cannula adult Pagu Rp 278.250.000, Pengadaan bahan medis habis pakai n3 n3 blood transfusion set pagu Rp 196.020. 000, Pengadaan bahan medis habis pakai genmed kasa hidrofil 100 yard x 80 cm pagu Rp 158.400.3000,
Pengadaan bahan medis habis pakai genmed kasa hidrofil 16 cm x16 cm Pagu Rp 71.500.000, Pengadaan bahan medis habis pakai genmed kasa hidrofil 4 yard x10 cm pagu Rp 244.200.000, Pengadaan bahan medis habis pakai n3 n3 latex examination gloves powdered pagu Rp 354.750.000,
Pengadaan bahan medis habis pakai n3 n3 latex examination gloves powdered L pagu Rp 10.950.000, Pengadaan bahan medis habis pakai genmed sarung tangan steril powder free size 7 Pagu Rp 198.000.000, Pengadaan bahan medis habis pakai genmed sarung tangan steril powder free size 7.5 Pagu Rp 123.750.000,
Pengadaan bahan medis habis pakai nam medical lumbar support LSO size l Pagu Rp 77.963.000, Pengadaan bahan medis habis pakai nam medical lumbar support LSO size XL Pagu Rp 140.333. 400, Pengadaan bahan medis habis pakai nam medical lumbar support LSO size XXL pagu Rp 72.751.250,
Pengadaan obat obatan Tampa merek hidrokortison hydrocortisone pagu Rp 117.327.000,Rausemed partus set pagu Rp 62.100.000, K nai instrument sfk-06 sanitarian Pagu Rp 99.850.000, Knai Instrument purification water system type kpws 06 pagu Rp 165.000.000,
Atramat silk r2632 pagu Rp 131.504.000, Atramat G3712-75 chromic water system type kpws 06 pagu Rp 157.024.000, Nam care alcohol pagu Rp 54.000.000, Nam medical hand sanitizer premium solution 500ml pagu Rp 79.920.000, Tampa merek premium gynaecological pagu 132.000.000,
Belanja modal jalan jaringan dan irigasi BLUD Pagu Rp 650.000.000, Nam care safety box 12.5 L pagu Rp 60.000.000, Belanja modal peralatan dan mesin BLUD Pagu Rp 5.930.000.000, Belanja modal aset tetap lainnya BLUD Pagu Rp 100.000.000, Belanja modal gedung dan bangunan BLUD Pagu Rp 3.972.300.000, Biaya perencanaan pembangunan gedung ICU jantung pagu Rp 75.000.000, Belanja modal tanah BLUD Pagu Rp 822.485.000, Belanja barang dan jasa BLUD Pagu Rp 25.744.906.554,
Jika ditemukan adanya pelanggaran dalam pelaksanaan pekerjaan atau pengadaan yang tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) maupun kontrak kerja, maka langkah tegas harus segera diambil. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan potensi kecurigaan di tengah masyarakat. Anggaran yang mencapai puluhan miliar rupiah untuk peningkatan sarana dan prasarana, serta peningkatan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, seharusnya menjadi investasi publik, bukan ladang korupsi bagi oknum pejabat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tgk Chik Ditiro Sigli. Pernyataan ini disampaikan oleh narasumber kami dengan nada penuh harapan akan adanya perubahan.
Namun, dalam upaya mendapat kan klarifikasi dari pihak RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli, tim media menemui hambatan. Saat pewarta mendatangi Kantor Administrasi RSUD, pejabat yang berwenang tidak berada di tempat.
Upaya konfirmasi melalui pesan WhatsApp juga tidak membuahkan hasil, karena hingga berita ini diterbitkan, pihak rumah sakit belum memberikan tanggapan apa pun.
Ketidakhadiran dan sikap diam pihak terkait ini tidak hanya menimbulkan pertanyaan, tetapi juga menambah beban kecurigaan publik. Sebagai institusi yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam pelayanan kesehatan, RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli memiliki tanggung jawab moral untuk transparan dalam penggunaan anggaran, sekaligus membuktikan bahwa dana publik yang dipercayakan tidak disalahgunakan. Sikap tertutup hanya akan memperkuat anggapan adanya praktik korupsi yang mencederai kepercayaan masyarakat.(Tim)