Baitul Mal Bireuen Salurkan Rp8,3 Miliar Zakat dan Infak Tahun 2024

BIREUEN-Baitul Mal Kabupaten Bireuen telah menyalurkan lebih dari Rp8,3 miliar dana zakat dan infak sepanjang tahun anggaran 2024. Dana tersebut terdiri dari zakat sebesar Rp4,5 miliar lebih dan infak sebesar Rp3,7 miliar lebih, yang disalurkan kepada 5.859 penerima serta untuk berbagai program kegiatan.

Ketua Badan Baitul Mal Kabupaten Bireuen, Tgk. Muhammad Hafiq, S.Sy, pada Jumat (3/1/2025), menyampaikan bahwa sebagian besar penyaluran zakat dan infak dilakukan menjelang akhir tahun, mengingat adanya ketentuan baru terkait bantuan sosial yang harus dipatuhi.

"Alhamdulillah, program yang telah direncanakan pada tahun 2024 dapat direalisasikan, meskipun terdapat beberapa kegiatan yang tertunda akibat kendala teknis, seperti pembangunan rumah fakir/miskin dan jamban sehat untuk keluarga kurang mampu," ujarnya.

Penyaluran Dana Zakat.

Dana zakat sebesar Rp 4,5 miliar lebih dialokasikan kepada berbagai kelompok penerima, antara lain:

1. Senif Fakir: Rp1 miliar untuk fakir uzur dan janda fakir.

2. Senif Miskin: Rp2,5 miliar lebih, terdiri dari: Bantuan konsumtif untuk masyarakat miskin sebesar Rp900 juta. Bantuan biaya pengobatan sebesar Rp62 juta.

Beasiswa untuk siswa tingkat SD sebesar Rp774 juta lebih, SMP sebesar Rp491 juta lebih, dan siswa di lingkungan Kemenag sebesar Rp174 juta lebih untuk tingkat ibtidaiyah dan tsanawiyah.

Bantuan untuk penyandang disabilitas dari keluarga miskin sebesar Rp149 juta.

3. Senif Amil: Rp489 juta lebih untuk operasional amil, verifikasi calon mustahik, dan kebutuhan administrasi, termasuk penyusunan laporan yang tidak didukung anggaran APBK.

Penyaluran Dana Infak.

Dana infak sebesar Rp3,7 miliar lebih digunakan untuk program pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin, seperti:

Pelatihan keterampilan mekanik sepeda motor, menjahit, dan perbaikan telepon genggam di Balai Latihan Kerja (BLK) Bireuen.

Bantuan untuk korban kebakaran rumah, sosialisasi pembentukan Baitul Mal Gampong, serta perencanaan pembangunan rumah fakir/miskin (dhuafa).

Pada senif fisabilillah, bantuan sebesar Rp504 juta disalurkan kepada 504 santri dari keluarga kurang mampu di dayah dan lembaga pendidikan Islam, serta untuk dua orang mualaf yang baru memeluk Islam dalam kurun waktu kurang dari tiga tahun.

Selain itu, Baitul Mal Kabupaten Bireuen juga menyalurkan dana zakat guru SMA/SMK/SLB dari Baitul Mal Aceh sebesar Rp1,1 miliar lebih kepada fakir, miskin, siswa SMA/SMK/SLB, dan santri.

Program Tahun 2025.

Tgk. Muhammad Hafiq menambahkan bahwa program pembangunan rumah fakir/miskin (dhuafa) yang direncanakan pada tahun 2024 akan direalisasikan pada tahun anggaran 2025. Sebanyak 100 unit rumah tipe 36 akan dibangun di berbagai kecamatan di Kabupaten Bireuen, dengan data penerima yang telah melalui proses verifikasi oleh tim gabungan dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, serta Sekretariat Baitul Mal.

Selain itu, tahun 2025 juga direncanakan pembangunan 70 unit jamban sehat untuk keluarga kurang mampu, dengan data penerima yang divalidasi oleh tim dari Dinas Kesehatan, Dinas PUPR, dan Baitul Mal.

"Kami berharap para calon penerima bantuan dapat bersabar hingga anggaran APBK 2025 tersedia, sehingga program-program ini dapat terealisasi sepenuhnya," pungkas Tgk. Muhammad Hafiq.(Tim)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru