Musyawarah Antar Desa Laporan Tutup Buku BUMDesma LKD Gatra 2024

BIREUEN- Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) LKD Gatra Kecamatan Gandapura menggelar Musyawarah Antar Desa (MAD) terkait Laporan Tutup Buku Tahun 2024 serta Penyusunan Program Kerja Tahun 2025. Acara ini berlangsung di Aula Balai Desa Kecamatan Gandapura Kabupaten Bireuen yang dihadiri dsri berbagai pemangku kepentingan. Selasa 4 Februari 2025

Turut hadir dalam musyawarah ini Camat Gandapura Azmi, S.Ag., Danramil 08 Lettu Nurdin Juned, serta Kapolsek yang diwakili oleh Wakapolsek Ipda Abdullah. Selain itu, Tenaga Ahli TAPM Zulfikar, S.E., perwakilan DPMG PKB Kabupaten Bireuen, BKAD setempat, para mukim kecamatan, seluruh kepala desa se-Kecamatan Gandapura, pengurus BUMDesma, serta Tuha Peut Desa selaku badan pengawas dan para pendamping desa juga turut berpartisipasi.

Laporan dan Evaluasi Kinerja BUMDesma

Ketua BUMDesma LKD Gatra, M. Nasir, dalam laporannya menyampaikan bahwa musyawarah ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pengelolaan kegiatan BUMDesma selama satu tahun terakhir sekaligus forum untuk menyusun serta menetapkan rencana kerja tahun 2025.

Dalam laporan keuangan yang disampaikan, diketahui bahwa pada awal tahun 2024, total aset yang dikelola BUMDesma LKD Gatra mencapai Rp123.964.204. Hingga akhir tahun, terjadi surplus sebesar Rp43.533.533. Meskipun sebelumnya telah direncanakan pendirian toko bangunan sebagai unit usaha baru, realisasi program ini masih tertunda karena keterbatasan dana.

Selain itu, berdasarkan Peraturan Bupati (Perbup) Tahun 2023 tentang BUMDesma, setiap desa diharuskan menyetor dana sebesar Rp5 juta untuk mendukung operasional BUMDesma tingkat kecamatan. Namun, hingga saat ini, anggaran tersebut masih belum dimanfaatkan secara optimal.

Arahan dan Apresiasi dari Pemangku Kepentingan

Dalam sambutannya, Camat Gandapura, Azmi, S.Ag., mengapresiasi keberhasilan BKAD dalam mengelola BUMDesma Kecamatan Gandapura. Ia menekankan bahwa transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan menjadi kunci utama dalam mendorong kemajuan desa-desa di wilayah tersebut.

Camat juga menyoroti pentingnya peran LKD Gatra sebagai pengelola program dan dana desa yang telah disepakati, baik dari sisi program kerja maupun alur implementasinya. Ia berharap surplus yang dicapai dapat menjadi peluang strategis dalam pengembangan ekonomi desa.

Sementara itu, Tenaga Ahli TAPM Bireuen, Zulfikar, S.E., menekankan bahwa keberhasilan BUMDesma LKD Gatra dalam pemberdayaan masyarakat harus terus ditingkatkan agar manfaatnya lebih luas. Ia juga mengingatkan bahwa BUMDesma wajib menyusun laporan semesteran dan tahunan secara sistematis serta diawasi oleh tim pengawas untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas tetap terjaga.

Program Baru: Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Ketahanan Pangan

Dalam forum tersebut, TAPM Bireuen juga membahas peluang bagi BUMDesma yang ingin berpartisipasi dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini dirancang dengan dua skema utama:

1. Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi – BUMDesma didorong untuk membuka usaha katering atau dapur umum guna mendukung program MBG.

2. Pemasok Bahan Baku – BUMDesma yang berpartisipasi dalam ketahanan pangan dapat terdaftar dalam e-katalog pemerintah agar dapat menjadi penyedia bahan baku bagi program MBG.

Informasi lebih lanjut mengenai program ini akan diumumkan setelah pelaksanaan Zoom meeting dengan pihak provinsi dan pusat, yang dijadwalkan dalam waktu dekat.

Penutupan dan Diskusi Interaktif

Setelah penyampaian laporan dan arahan dari para pemangku kepentingan, musyawarah dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang dipandu oleh Muntasir, S.T., selaku pendamping lokal desa. Diskusi ini menjadi forum interaktif bagi peserta untuk memberikan masukan, menyampaikan aspirasi, serta membahas strategi pengembangan BUMDesma ke depan.

Dengan terselenggaranya musyawarah ini, diharapkan BUMDesma LKD Gatra semakin berkembang, mampu berkontribusi lebih besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, serta menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana desa.(MS)