Banda Aceh
HL
SAPA Desak Walikota Banda Aceh Tuntaskan Krisis Air Bersih
BANDA ACEH- Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA) mengingatkan Walikota Banda Aceh, Illiza-Afdhal, untuk menjadikan penyelesaian masalah air bersih sebagai agenda prioritas dalam kepemimpinan nya. Persoalan ini telah berlangsung bertahun-tahun dan hingga kini masih menjadi keluhan utama masyarakat di ibu kota Provinsi Aceh.
"Masalah air bersih di Banda Aceh bukan sekadar keluhan, tetapi kebutuhan mendasar yang belum terpenuhi secara optimal. Kami meminta perhatian serius dari Walikota Illiza-Afdhal untuk memastikan layanan air bersih yang layak bagi seluruh warga. Krisis ini harus diselesaikan dengan langkah konkret, bukan sekadar wacana," ujar Ketua SAPA, Fauzan Adami, Minggu (16/2/2025).
Menurut Fauzan, kondisi yang dihadapi masyarakat sangat memprihatinkan. Banyak warga terpaksa begadang di tengah malam demi mendapatkan air, karena aliran yang lancar hanya terjadi di luar jam produktif. Sementara itu, pada siang hari, pasokan air sangat terbatas, bahkan sering kali tidak mengalir sama sekali.
"Bayangkan, masyarakat harus mengorbankan waktu istirahat hanya untuk menampung air. Ini bukan hanya ketidaknyamanan, tetapi bentuk ketidakadilan yang harus segera diatasi. Hampir seluruh wilayah Banda Aceh mengalami kendala yang sama, namun hingga kini belum ada penyelesaian yang benar-benar efektif," ungkapnya.
Lebih jauh, Fauzan juga menyoroti dampak ekonomi dari buruknya layanan air bersih. Kondisi ini memaksa warga untuk menggunakan pompa air (sanyo) lebih lama, sehingga biaya listrik melonjak drastis.
"Sanyo harus menyala terus-menerus, tagihan listrik meningkat, namun air yang diharapkan tetap tidak stabil. Lebih mengkhawatirkan lagi, meski air tidak mengalir normal, meteran PDAM tetap berjalan. Ini merugikan masyarakat dan mencerminkan perlunya evaluasi terhadap sistem distribusi air," jelasnya.
Sebagai langkah nyata, SAPA mengundang Walikota Banda Aceh serta Direktur PDAM Tirta Daroy untuk melihat langsung kondisi yang terjadi.
"Kami mengajak Ibu Walikota dan Direktur PDAM datang ke Kantor SAPA di Punge Blang Cut sekitar tengah malam, agar mereka dapat menyaksikan sendiri bagaimana realitas yang dihadapi warga. Kami ingin ada kesadaran langsung dari pemangku kebijakan bahwa kondisi ini tidak bisa dibiarkan terus-menerus." tegas Fauzan.
Selain menyoroti aspek layanan, SAPA juga mendorong audit menyeluruh terhadap PDAM Tirta Daroy guna memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan air bersih.
"PDAM adalah aset daerah yang seharusnya melayani masyarakat dengan optimal. Jika kinerjanya terus mengecewakan dan merugikan warga, maka perlu dilakukan perombakan menyeluruh demi pelayanan yang lebih baik. Pemerintah harus memastikan bahwa pengelolaan air bersih berjalan dengan prinsip keadilan dan efisiensi," ujarnya.
SAPA menegaskan bahwa air bersih bukan hanya fasilitas, melainkan hak fundamental setiap warga yang harus dijamin oleh pemerintah. Oleh karena itu, Walikota Illiza-Afdhal diharapkan menunjukkan kepemimpinan yang responsif dan solutif dalam menangani masalah ini.
"Kepemimpinan sejati bukan hanya diukur dari janji, tetapi dari kemampuan merealisasikan kebijakan yang berdampak nyata bagi kesejahteraan rakyat. Kami berharap kepemimpinan Illiza-Afdhal membawa perubahan positif, terutama dalam menyelesaikan permasalahan air bersih yang sudah terlalu lama membebani masyarakat," tutup Fauzan.(Rel)
Via
Banda Aceh