Tangisan Bocah Memohon ke Bupati Aceh Timur: Ayah Sakit, Tak Ada Uang untuk Berobat Bukti Gagalnya Pemerintah?
ACEH TIMUR- Janji kesejahteraan rakyat yang kerap didengungkan pemerintah kembali terbantahkan dengan kenyataan pahit yang menimpa Zulkifli, warga Gampong Blang Nisam, Kecamatan Indra Makmur, Kabupaten Aceh Timur.
Bertahun-tahun ia menderita sesak napas tanpa perawatan medis yang memadai. Tak bisa bekerja, ia terbaring lemah, sementara anak semata wayangnya harus menyaksikan ayahnya makin tak berdaya.
Lebih memilukan, istrinya memilih pergi, meninggalkan mereka dalam ketidakpastian. Kini, hidup mereka bergantung pada orang tua Zulkifli yang juga bukan dari keluarga berada.
Teks Foto: Zulkifli (35) kondisi Terbaring lemas, Warga Blang Nisam, Kecamatan Indra Makmur, Kabupaten Aceh Timur.Kisah tragis ini semakin menggemparkan setelah beredar Viral video di Akun Facebook Rameune Ureung Aceh. Memperlihatkan kondisi Ayah seorang bocah perempuan-anak Zulkifli-menangis histeris, memohon bantuan kepada Bupati Aceh Timur. Ia meminta bantuan untuk ayahnya: meminta pemerintah turun tangan agar ayahnya bisa mendapat pengobatan. Namun, pertanyaan mendasar pun muncul-di mana pemerintah saat warganya meregang nyawa dalam kemiskinan?
Aceh Timur bukanlah daerah miskin. Sumber daya alamnya melimpah, anggarannya besar. Tapi ironis, rakyatnya tetap harus berjuang sendiri untuk mendapatkan layanan kesehatan yang seharusnya menjadi hak mereka. Pemerintah daerah selalu berbicara tentang program sosial dan jaminan kesehatan, tapi mengapa kasus seperti ini terus berulang? Apakah anggaran yang seharusnya untuk rakyat justru menguap ke kantong-kantong elite?
Bupati dan jajaran dinas terkait tak bisa terus bersembunyi di balik meja birokrasi. Mereka harus turun langsung, melihat dengan mata kepala sendiri penderitaan rakyat. Kemana perginya anggaran kesehatan? Mengapa seorang anak kecil harus menangis memohon bantuan hanya agar ayahnya bisa dirawat?
Teks Foto: Zulkifli bersama anak semata wayangnya, Noro Mikaila (6).Masyarakat dan para dermawan bisa saja bergerak membantu. Namun, tanggung jawab utama tetap ada pada pemerintah. Rakyat tak seharusnya dibiarkan bertahan hidup dengan belas kasihan. Jangan biarkan kasus ini menjadi simbol kegagalan total negara dalam melindungi rakyatnya!
Di akun Facebook Rameune Ureung Aceh. Turut menuliskan"
Bagi yang ingin membantu, dapat menghubungi Tgk Lah Buket Batee II atau langsung ke rumah Zulkifli di Gampong Blang Nisam. Namun, yang lebih mendesak dari sekadar bantuan individu adalah tindakan konkret pemerintah. Jangan sampai tangisan anak ini menjadi bukti nyata bahwa pemimpin telah gagal menjalankan tugasnya!.
Saat dikonfirmasi oleh awak media pada Minggu, 2 Februari 2025, Zulkifli (35), warga Gampong Blang Nisam yang didampingi oleh anak semata wayangnya, Nora Mikaila (6), mengungkapkan bahwa sejak menderita penyakit ini, ia menerima bantuan dari beberapa warga sekitar yang membelikannya obat. Selain itu, beberapa tahun lalu, pihak dinas terkait juga telah memberikan bantuan berupa satu kursi roda serta beberapa potong pakaian, meskipun sebagian di antaranya kurang sesuai dengan kebutuhannya.
Teks Foto: Saat dikonfirmasi oleh awak media ini pada Minggu, 2 Februari 2025, Zulkifli (35), warga Gampong Blang Nisam yang didampingi oleh anak semata wayangnya, Nora Mikaila (6),Dalam keterangannya, Zulkifli menyampaikan harapan besar kepada Pemerintah Aceh Timur serta para dermawan agar dapat memberikan bantuan yang memadai guna meringankan beban hidupnya. Ia berharap adanya perhatian lebih, baik dalam bentuk dukungan medis, bantuan ekonomi, maupun fasilitas yang sesuai dengan kebutuhannya untuk meningkatkan kualitas hidupnya dan anak semata wayangnya ungkapnya
Bagi Pemerintah maupun Dermawan yang ingin berdonasi dapat langsung ke Nomor Rekening pihak yang bersangkutan, atas nama Zulkifli No Rek BSI 7269485757. Atas kerendahan hati para pihak beliau turut mengaturkan ribuan terimakasih.(MS)