HL
News
Peristiwa
Tiga Ulama Kharismatik Aceh Wafat: Sebuah Peringatan bagi Umat Islam
ACEH- Dalam rentang waktu yang berdekatan, Aceh kehilangan tiga ulama besar yang selama ini menjadi pelita bagi bumi Serambi Mekkah. Kepergian mereka bukan sekadar duka bagi masyarakat Aceh, tetapi juga sebuah peringatan dan isyarat bagi umat Islam secara luas.
Allah telah memanggil kembali Abu Kuta Krueng dari kawasan Utara, Abu Lamno dari Pantai Barat, dan Abuya Musa Blangkejeren dari pedalaman Gayo. Ketiga ulama ini merupakan penjaga ilmu, panutan umat, serta benteng akidah Islam yang selama ini membimbing masyarakat dengan keilmuan dan keteladanan mereka.
Kehilangan Ulama, Hilangnya Cahaya Ilmu
Rasulullah SAW pernah bersabda:
"Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan mencabutnya dari manusia, tetapi Allah mencabut ilmu dengan mewafatkan para ulama, hingga ketika tidak tersisa seorang alim ulama, manusia akan mengangkat pemimpin dari orang-orang bodoh. Lalu ketika mereka ditanya, mereka akan berfatwa tanpa ilmu, sehingga mereka sesat dan menyesatkan." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menjadi pengingat bahwa wafatnya para ulama bukan sekadar kehilangan individu, tetapi juga hilangnya cahaya ilmu. Aceh, yang sejak lama dikenal sebagai "Negeri Para Ulama" dan benteng Islam di Nusantara, kini dihadapkan pada tantangan besar: bagaimana memastikan warisan keilmuan ini tetap lestari?
Isyarat bagi Umat Islam: Siapkah Kita Melanjutkan Perjuangan?
Kepergian tiga ulama kharismatik ini harus menjadi momentum bagi masyarakat Aceh dan umat Islam secara umum untuk merenung. Apakah kita sudah menjaga ilmu yang mereka titipkan? Apakah generasi kita siap melanjutkan perjuangan mereka dalam menegakkan Islam dan membimbing umat?
Dalam sejarah, kehadiran ulama bukan hanya sebagai pengajar agama, tetapi juga sebagai pemimpin moral, penjaga harmoni sosial, serta benteng dalam menghadapi tantangan zaman. Ketika mereka pergi, kekosongan itu bisa menjadi awal dari kemunduran jika tidak segera diisi dengan generasi baru yang memiliki ilmu, akhlak, dan komitmen terhadap Islam.
Tanggung Jawab Umat: Menjaga dan Melanjutkan Warisan Ilmu
Wafatnya para ulama harus menjadi alarm bagi kita semua untuk semakin memperkuat ilmu agama, menjaga akidah, dan meneruskan dakwah dengan penuh keikhlasan. Pendidikan Islam harus diperkuat, para santri dan generasi muda harus diberi akses lebih luas terhadap ilmu yang diwariskan oleh para ulama terdahulu.
Sebagaimana Allah telah menjanjikan bahwa kebaikan suatu kaum tidak akan berubah kecuali mereka sendiri yang mengubahnya, maka menjaga warisan keilmuan ini adalah tanggung jawab bersama. Umat Islam, khususnya di Aceh, harus terus menghidupkan majelis-majelis ilmu, mendukung pesantren, serta menanamkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga Allah menggantikan para ulama yang telah pergi dengan generasi baru yang teguh dalam iman, ilmu, dan dakwah. Semoga bumi Aceh tetap dalam lindungan-Nya dan terus menjadi negeri yang diberkahi. Aamiin.
"Ini menjadi catatan bagi Umat Islam, Pertanda apa tiga segi di bumi Ambiya telah kembali kepangkuan sang ilahi, Allah telah mengambil Kembali tiga Ulama Kharismatik Aceh.
(M. Sulaiman Penulis atas kepergian Tiga Ulama Kharismatik Aceh.)
Via
HL