Anak Panglima GAM Semprot Pemerintah Aceh: Jangan Main-main dengan Dana Otsus, Itu Uang Rakyat dan Darah Syuhada!

BIREUEN- Peringatan keras dilontarkan Tgk. Mauliadi Sulaiman, putra dari Panglima GAM Wilayah IV Batee Iliek Sagoe Chiek Muda Madhasan. Ia menuding Pemerintah Aceh mulai lupa diri dalam mengelola dana Otonomi Khusus (Otsus) yang sejatinya merupakan buah pahit dari darah, nyawa, dan penderitaan panjang rakyat Aceh.

"Jangan keblinger! Itu bukan uang hibah, apalagi belas kasihan. Itu harga mahal dari perjuangan panjang rakyat Aceh-dari darah syuhada, air mata janda konflik, dan masa kecil anak-anak pejuang yang dirampas haknya," kata Mauliadi dengan nada tinggi, Minggu (20/4/2025).

Menurutnya, setelah dua dekade damai diteken antara RI dan GAM, yang terjadi justru pengkhianatan terhadap semangat perjuangan. Eks kombatan, janda pejuang, dan anak-anak para syuhada masih bergulat dalam kemiskinan, sementara elit-elit pemerintah Aceh berpesta pora di atas nama perjuangan.
"Mereka hidup enak di gedung megah, duduk nyaman di kursi empuk, sementara rakyat yang memperjuangkan tanah ini dibiarkan mengais sisa-sisanya," lanjutnya.

Mauliadi bahkan tak segan menyebut pengelolaan dana Otsus hari ini tak ubahnya ladang basah bagi korupsi berjamaah.

"Otsus sudah jadi sapi perah pejabat. Uang itu hanya berputar di lingkaran keluarga, kroni, dan para penikmat kuasa. Rakyat yang berkeringat dan berdarah-terpinggirkan. Ini bukan kelalaian, ini pengkhianatan!" tegasnya.

Ia menuntut Pemerintah Aceh untuk berhenti bersembunyi di balik jargon-jargon pembangunan, dan mulai menunaikan tanggung jawab moral terhadap para korban konflik dan pejuang yang dulu menjadi fondasi lahirnya Otsus.

"Kalau kalian tak sanggup jaga amanah ini, lebih baik mundur! Jangan jadi penghias jabatan kalau hati kalian sudah mati pada penderitaan rakyat sendiri," seru Mauliadi.
Tak cukup sampai di situ, ia juga menyerukan kepada KPK-RI untuk turun tangan langsung ke Aceh. Audit menyeluruh atas dana Otsus harus dilakukan, dan siapa pun yang terbukti menyelewengkan dana rakyat harus diseret ke meja hijau.

"KPK, dengar suara kami! Ini bukan sekadar uang, ini darah dan nyawa. Kalau kalian diam, maka kalian ikut membiarkan sejarah perjuangan ini dicemari oleh para pengkhianat berseragam dinas," tutupnya dengan lantang.(MS)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru