Kejari Bireuen Bungkam Soal Kasus Stadion Paya Kareung, Tegaskan Penanganan Tipikor Sesuai Prosedur

BIREUEN- Terkait dengan kasus dugaan tindak pidana korupsi pembangunan Stadion Paya Kareung, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bireuen, Munawal Hadi, SH., MH., enggan memberikan penjelasan secara spesifik saat dikonfirmasi media ini, Senin, 21 April 2025.

Kajari Bireuen hanya menjelaskan bahwa saat ini pihaknya sedang menangani sejumlah kasus dugaan tindak pidana korupsi. "Kami sedang menangani beberapa dugaan tipikor. Pada tahun 2024, terdapat lima kasus yang telah masuk tahap penyidikan. Satu perkara telah inkracht (berkekuatan hukum tetap) pada tahun lalu,

sementara empat lainnya akan kami ajukan ke tahap penuntutan pada tahun ini. Selain itu, di tahun ini juga kami merampungkan dua perkara: satu telah naik ke penyidikan dan dalam waktu dekat akan kami tetapkan tersangkanya, dan satu lagi masih dalam tahap penyelidikan," jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa selama masa kepemimpinannya di Kejari Bireuen, sudah sembilan dugaan tipikor yang ditangani. "Semua kasus mendapat atensi. Kami tidak bisa menyelesaikan semuanya secara bersamaan, karena harus diselesaikan satu per satu agar kinerja kami dapat dipantau secara objektif oleh masyarakat," tegasnya.

Namun, ketika awak media mencoba mengonfirmasi apakah kasus dugaan korupsi pembangunan Stadion Paya Kareung termasuk dalam deretan kasus yang ditangani oleh Kejari Bireuen, Munawal Hadi tampak menghindar dari pertanyaan. "Kan abang sudah tahu apa saja yang kami tangani," ujarnya sambil mengelak menjawab secara langsung.

Upaya konfirmasi lanjutan kembali dijawab dengan pernyataan defensif. "Kenapa hanya saya yang ditanya? Apakah penyidik hanya ada di Kejari Bireuen? Saya hanya menjelaskan apa yang kami tangani," katanya.

Munawal Hadi bahkan mempertanyakan sikap media yang terus mengonfirmasi isu tersebut. "Kami sudah sangat terbuka selama lebih dari dua tahun, kok masih dipertanyakan?" ucapnya, seraya meminta awak media ini untuk membuka arsip pemberitaan sendiri melalui Google. "Silakan cari berita-berita yang abang tulis," tambahnya.

Respons Kajari Bireuen yang terkesan enggan memberi klarifikasi secara terbuka justru memunculkan pertanyaan lanjutan mengenai transparansi penanganan kasus-kasus korupsi di daerah ini, khususnya yang menyangkut penggunaan anggaran publik dalam proyek infrastruktur besar seperti Stadion Paya Kareung.(MS)
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru