Semangat Baru Usai Lebaran, RSU Cut Meutia Siap Layani Kesehatan Warga dengan Layanan Lengkap

ACEH UTARA – Hari pertama kerja usai libur panjang Idulfitri menjadi momen penting bagi Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM) Aceh Utara. Selasa (8/4/2025), suasana di rumah sakit tampak kembali hidup. Sejak pagi, antrean pasien mulai terlihat di ruang pendaftaran poliklinik. Senyum ramah petugas medis menyambut setiap pasien yang datang, mengisyaratkan bahwa roda pelayanan telah berputar kembali, membawa semangat baru setelah sejenak berhenti.

Meskipun selama libur lebaran layanan poliklinik ditutup, rumah sakit tetap memberikan pelayanan kesehatan melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang siaga 24 jam. "IGD tetap beroperasi penuh selama liburan. Kami melayani kasus-kasus darurat, terutama pada hari ketiga Lebaran saat terjadi lonjakan pasien karena kecelakaan lalu lintas, gangguan lambung, dan hipertensi," ujar Direktur RSU Cut Meutia, dr. Syarifah Rohaya, Sp.M melalui dr. Harry Laksamana, MAP, Humas RSU Cut Meutia.

Pola konsumsi makanan yang berubah drastis saat Idulfitri, ditambah aktivitas bepergian jarak jauh, diyakini menjadi penyebab meningkatnya kasus-kasus tersebut. Namun, tim medis RSU Cut Meutia tetap siaga, memastikan semua pasien mendapatkan penanganan terbaik meski dalam suasana libur besar.

Kembali Aktif, 19 Poliklinik Layani Pasien

Pada hari pertama kerja pascalibur, RSU Cut Meutia kembali mengaktifkan 19 layanan poliklinik yang mencakup berbagai spesialisasi. Mulai dari Poliklinik Jiwa, Telinga Hidung Tenggorokan (THT), Gigi, Saraf, Jantung, Paru, hingga layanan Kebidanan. Tak hanya itu, sub-spesialisasi seperti Poli Penyakit Dalam khusus Ginjal dan Hipertensi, Bedah Onkologi, serta Saraf Konsultasi Nyeri juga dibuka sesuai jadwal.

Sekitar 450 pasien tercatat dilayani pada hari pertama. Angka ini memang sedikit menurun dibandingkan hari-hari normal yang biasanya bisa mencapai 500 kunjungan, namun dr. Harry menyebutkan bahwa puncak kunjungan pasien diperkirakan terjadi pada hari Rabu, ketika seluruh dokter spesialis kembali hadir.

Untuk pasien baru, mekanisme pelayanan tetap mengikuti prosedur BPJS, yaitu harus membawa surat rujukan dari puskesmas. Sementara pasien lama yang sudah memiliki rujukan sebelum libur masih bisa melanjutkan pengobatan seperti biasa.

"Kami berusaha memberikan pelayanan terbaik meskipun baru kembali dari libur panjang. Tidak ada kompromi dalam kualitas layanan," tegas dr. Harry.

Sumber Daya Kesehatan yang Andal dan Profesional

Dengan kekuatan lebih dari 70 dokter spesialis dan lebih dari 1.400 tenaga medis dan paramedis, RSU Cut Meutia membuktikan komitmennya sebagai rumah sakit rujukan utama di wilayah Aceh Utara. Profesionalisme dan kesiapan sumber daya manusia menjadi kunci utama keberhasilan rumah sakit ini dalam menjaga kepercayaan masyarakat.

Kembalinya aktivitas pelayanan ini juga menunjukkan kesiapan manajemen rumah sakit dalam mengatur ritme kerja pasca-libur panjang. Tidak ada kendala berarti dalam hal operasional, logistik, maupun kehadiran tenaga medis di lapangan. Semua berlangsung dengan tertib dan efisien.

Pasien Rasakan Kenyamanan dan Kepedulian

Di tengah kembalinya layanan pascalibur, pasien pun mengungkapkan kesan positif terhadap pelayanan RSU Cut Meutia. Sulastri (43), warga Matangkuli, yang datang bersama anaknya ke Poliklinik Anak mengaku puas dengan pelayanan yang diterima.

"Alhamdulillah, walau baru hari pertama kerja, pelayanan di sini tetap cepat dan dokter-dokternya ramah. Anak saya demam sejak kemarin, dan langsung ditangani dengan baik," ujar Sulastri.

Senada dengan itu, Rahmat Hidayat (55), pasien Poli Jantung asal Lhoksukon juga menyampaikan hal serupa. "Saya pikir akan ramai dan lama menunggu karena baru buka. Tapi ternyata tertib dan cepat. Saya senang karena dokter spesialisnya langsung ada," katanya sambil tersenyum.

Kesan-kesan positif dari pasien seperti ini menjadi bukti nyata bahwa RSU Cut Meutia tak hanya unggul dalam pelayanan medis, tetapi juga dalam membangun kepercayaan dan kenyamanan bagi masyarakat.

Komitmen Tak Pernah Libur

RSU Cut Meutia tidak hanya fokus pada pelayanan klinis, tetapi juga terus berupaya menjadi rumah sakit yang humanis dan berorientasi pada kenyamanan pasien. Pelayanan yang ramah, fasilitas yang terus ditingkatkan, serta sistem antrian dan informasi yang makin tertata, menjadi bukti nyata bahwa rumah sakit ini terus bergerak maju.

"Kami ingin masyarakat tahu bahwa RSU Cut Meutia selalu hadir kapan pun dibutuhkan. Liburan boleh usai, tapi semangat kami untuk melayani tidak pernah padam," tutup dr. Harry dengan penuh keyakinan.

Dengan semangat Idulfitri yang masih hangat, RSU Cut Meutia kembali membuka pintunya bagi masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan, membuktikan bahwa pelayanan publik yang baik dimulai dari kesiapan, dedikasi, dan ketulusan untuk melayani. [Adv]
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru